Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Petenis Serbia, Novak Djokovic, semakin mengokohkan diri sebagai yang terbaik dalam persaingan tenis dunia saat ini setelah menjuarai Australia Terbuka 2016.
"Saya mendengar satu metafora menarik, kemarin. Akan jauh lebih mudah bagi serigala untuk naik ke gunung. Dia lebih lapar dari serigala yang berada di puncak," kata Djokovic.
Djokovic baru saja meraih gelar Grand Slam ke-11-nya setelah menundukkan Andy Murray (Inggris Raya) 6-1, 7-5, 7-6(3) pada laga final Australia Terbuka di Rod Laver Arena, Melbourne Park, Minggu (31/1/2016).
Djokovic saat ini unggul dalam rekor pertemuan dengan para petenis papan atas, di antaranya Rafael Nadal (Spanyol), Roger Federer (Swiss), Murray, dan Stan Wawrinka (Swiss).
Petenis nomor satu dunia tersebut selalu berhasil menembus final dalam 17 turnamen terakhir yang diikuti, dan hanya empat kali gagal juara.
Djokovic pun sadar bahwa dia kini berada di posisi sebagai target untuk dikejar. Dia ibarat pemimpin dari kawanan serigala.
"Kalian bisa melihat ini dari sisi berbeda, tetapi, kalian tahu, saya yakin semua pemain berjuang untuk menjadi nomor satu. Saya tahu itu," ujar ayah satu putra tersebut.
Djokovic menegaskan bahwa dia tidak punya waktu banyak untuk bersantai dan larut dalam kemenangan. Dia harus segara memikirkan strategi untuk mempertahankan posisinya sebagai nomor satu di dunia.
"Itulah pola pikir yang dibutuhkan jika seseorang ingin tetap di atas, karena saya pikir kamu harus bekerja dua kali lipat lebih keras ketika kamu berada di atas," kata petenis 28 tahun tersebut.
Djokovic kini menyamai rekor Roy Emerson sebagai pemegang rekor terbanyak di Australia Terbuka dengan enam gelar. Dia juga berada di level yang sama dengan Rod Laver dan Bjorn Borg sebagai pemilik 11 gelar Grand Slam sepanjang masa.