Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sampai Serie A 2015-2016 sudah melewati separuh jalan, Milan dan Inter sama-sama masih punya banyak masalah untuk menyelesaikan musim secara gemilang.
Penulis: Dwi Widijatmiko
Sejak awal musim, perjalanan Milan tidak ideal.
Sejumlah hasil mengecewakan menghadapi tim yang seharusnya bisa dikalahkan, cedera pemain, ancaman pemecatan Pelatih Sinisa Mihajlovic, sampai isu dekadensi gaya bermain membayangi Il Diavolo Rosso.
Di lain pihak, setelah start yang bagus, Inter kini juga dihadang sejumlah persoalan. Ketidaktajaman penyerang, ketergantungan pada kiper, dan permainan yang malah kerap didominasi tim-tim lemah menjadi sorotan.
Derby della Madonnina edisi ke-216 di semua kompetisi, Minggu (31/1/2016), bakal menjadi duel antara dua tim yang berusaha keluar dari problem, kalau tidak mau dibilang krisis.
[video]https://video.kompas.com/e/4718885487001_ackom_pballball[/video]
Jelas ada potensi derbi nanti akan berjalan dengan penuh kehatihatian sehingga bakal minim gol seperti yang terjadi dalam tujuh pertemuan terbaru.
Akan tetapi, di samping permasalahannya, derby della Madonnina kali ini juga dibungkus latar belakang yang menarik. Duel seperti kembali ke asal, ke awal penyebab perseteruan kedua klub.
Pada 1908, isu soal perekrutan pemain asing menyebabkan perpecahan di Milan.