Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Keperkasaan Real Madrid di bawah kendali Zinedine Zidane terhenti pada akhir pekan kemarin. Tepatnya saat mengantongi satu poin dari kunjungan ke markas Real Betis. Kendala baru mengemuka berkaitan dengan adaptasi pakem alternatif.
Penulis: Indra Citra Sena
Musim ini Madrid terbiasa menggunakan dua formasi, yaitu 4-2-3-1 dan 4-3-3. Tujuan utama dari sepasang pola tersebut adalah mengakomodasi Gareth Bale, Karim Benzema, dan Cristiano Ronaldo atau yang dikenal dengan sebutan Trio BBC.
Sejak memulai kebersamaan pada edisi 2013/14, Trio BBC adalah sumber ketajaman Madrid sehingga siapa saja yang menduduki jabatan pelatih berkewajiban memaksimalkan potensi ketiga pemain ini.
Bila mereka merasa terakomodasi, tentu gol demi gol akan mengalir secara otomatis.
Lihat saja permainan Trio BBC saat mengalahkan Deportivo La Coruna (9/1) dan Sporting Gijon (17/1).
Total 10 gol yang disarangkan Madrid dalam dua pertandingan itu selalu melibatkan Bale, Benzema, atau Ronaldo, entah sebagai pencetak gol maupun pemberi assist.
Situasi berbeda terjadi ketika menghadapi Betis. Ketiadaan Bale, yang mesti terkapar di ruang perawatan akibat cedera betis, memaksa Madrid, dalam hal ini Zidane, memutar otak dan mengambil keputusan berani demi melanjutkan tren kemenangan tim.
Keputusan berani yang dimaksud adalah tetap memakai pola 4-3-3 dengan menyertakan Jese Rodriguez sebagai pengganti Bale atau menjajal formasi lain.
Pada akhirnya Zidane menjatuhkan pilihan kepada 4-4-2, di mana James Rodriguez dan Isco Alarcon diberi kepercayaan mengisi pos gelandang sayap.
Hasilnya, Madrid tampak mengalami kesulitan membangun serangan di menit-menit awal dan terlambat bereaksi.
Keputusan Zidane menduetkan Benzema dengan Ronaldo pun tidak berjalan sesuai harapan.
Terlepas dari kegemilangan kiper Betis, Antonio Adan, yang mementahkan tujuh peluang Madrid, performa kedua penyerang haus gol itu memang terlihat menurun ketimbang dua laga terdahulu.
Benzema barangkali dapat sedikit bernapas lega karena ia berhasil membobol gawang Betis, tapi tidak demikian dengan Ronaldo.
Dia terlihat seperti kehabisan akal saat memegang bola dan kerap menunda serangan sehingga celah di pertahanan lawan keburu tertutup.
Tiga Pekan
Menjelang penghabisan laga, Zidane sempat mengembalikan formasi Madrid ke 4-3- 3 seiring masuknya Jese menggantikan James.
Akan tetapi, upaya tersebut tak berpengaruh signifikan mengingat sisa waktu tinggal 10 menit.
Kegagalan mendulang poin penuh terbilang mengecewakan karena Madrid kehilangan kans menjaga jarak poin dari dua rival terkuat, Barcelona dan Atletico Madrid, yang kini menempati posisi lebih baik dari mereka di klasemen sementara.
[video]https://video.kompas.com/e/4721016481001_ackom_pballball[/video]
Jalan terjal menanti Madrid, setidaknya selama tiga pekan ke depan sesuai estimasi waktu pemulihan cedera Bale. Zidane perlu melakukan evaluasi menyeluruh dan mencari solusi terbaik untuk menyiasati persoalan tim.
Andaikan Zidane berniat menggunakan kembali formasi 4-4-2, dia harus mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan pada sesi latihan di Valdebebas.
Nantinya, potret riil dari pembenahan tim bakal tersaji dalam pertandingan kontra Espanyol, Minggu (31/1).