Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Setelah bertemu Arsenal di kancah Premier League, rasanya MK Dons sebagai lawan Chelsea di ajang Piala FA pada Minggu (31/1) bisa dianggap sebagai lawan yang lebih lunak.
Penulis: Dedi Rinaldi
Apalagi jika Cesc Fabregas bisa kembali bermain impresif dan mampu menguasai sektor tengah dengan bagus seperti kala Chelsea mengalahkan Arsenal 1-0 pada akhir pekan kemarin.
Saat mengalahkan Arsenal, Fabregas memang tampil bagai malaikat. Tidak hanya tontonan dari segi teknis individu yang memikat, melainkan pula soal penguasaan emosi yang kuat.
Bayangkan, hampir sepanjang pertandingan, sisi psikologis Fabregas dihajar “boo” oleh pencinta Arsenal, namun mentalnya tidak goyah. Fabregas malah tampil apik dan membuat Manajer Chelsea, Guus Hiddink. harus melempar pujian padanya.
Penampilan Fabregas pada pertandingan melawan mantan klubnya tersebut sangat membahagiakan Chelsea.
Gelandang asal Spanyol berusia 28 tahun ini dinilai sangat impresif, meningkat jauh dibandingkan penampilan pada beberapa pertandingan sebelumnya.
[video]https://video.kompas.com/e/4708417769001_ackom_pballball[/video]
Fabregas tidak menunjukkan kegugupan sama sekali tampil di depan para pendukung bekas klubnya tersebut. Menghabiskan delapan tahun di Arsenal sebelum hengkang ke Barcelona pada 2011, Fabregas memang merupakan kesayangan The Gunners.
Tentu saja goresan kenangan itu masih ada bagi Arsenal.
Penampilan Fabregas menurut Hiddink membuat lini tengah Chelsea begitu hidup dan kreatif. “Tim sedang mencari keseimbangan dan kreativitas. Ketika waktunya tepat, Fabregas bisa melakukan segalanya,” kata Hiddink.
Legenda Arsenal, Thierry Henry, ikut memuji Fabregas. Menurut Henry, penyebab menurunnya performa Fabregas musim ini karena terjadinya pergantian posisi.
Henry mengatakan bahwa posisi terbaik Fabregas adalah berada tepat di belakang striker.
Pada musim ini Fabregas memang lebih banyak dimainkan lebih ke belakang oleh Jose Mourinho. Dia bermain berdampingan dengan Nemanja Matic. Padahal, pada musim lalu Fabregas sering dimainkan di belakang striker Diego Costa.
"Yang membuat Fabregas hebat ialah ketika dia dimainkan di belakang striker. Itulah posisi terbaiknya. Posisi di belakang striker membuatnya terbiasa mencetak banyak gol seperti saat bersama Arsenal dan Barcelona," kata Henry.
Jadwal Maut
Dalam kondisi sekarang, Hiddink akhirnya berharap bahwa penurunan penampilan serta performa Fabregas sepanjang musim sudah berhenti saat bertemu Arsenal, sehingga bisa menolong Chelsea keluar dari jeratan papan bawah.
Tanpa mengesampingkan pemain lainnya, seperti Costa dan gelandang Eden Hazard yang juga menjadi bintang, Hiddink memang menaruh perhatian khusus pada Fabregas. Artinya, sejak saat ini Fabregas diharapkan untuk terus tampil impresif, terutama pergerakannya dengan Costa.
“Ketika punya pemain seperti Fabregas dan Costa di lini serang, maka Anda pasti akan mendapatkan hasil,” kata bek senior, Branislav Ivanovic.
Apalagi, sepanjang Februari nanti Chelsea telah disodori daftar lawan yang menakutkan. Pada ajang Premier League, Chelsea akan bertemu Watford, Manchester United, Newcastle United dan Southampton.
Sementara itu, pada pentas Liga Champions, Chelsea akan beradu dengan jagoan dari Prancis, yaitu Paris Saint-Germain.