Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Kontrak masih per turnamen. Inilah yang kita juga ingin sampaikan dengan tuntutan menolak turnamen dan menginginkan kompetisi, karena akan ada kontrak jangka panjang buat pemain," kata sosok berpostur 1,74 meter itu.
"Walaupun sistem turnamen kontraknya 2 atau 3 bulan, tetapi itu tidak cukup melindungi pemain dari faktor yang tidak banyak dilihat orang, yaitu resiko cedera, dan itu sangat membahayakan buat pemain profesional, karena itu adalah musuh utama," ujarnya.
Ponaryo menambahkan, "Kalau cedera dalam durasi kontrak yang hanya 2 bulan, sedangkan waktu penyembuhan lebih lama dari itu, akan menimbulkan resiko tersendiri untuk pemain."
Baca juga:
Pemain kelahiran Balikpapan, Indonesia, ini menceritakan kondisinya yang saat ini tanpa kontrak, tetapi tetap berlatih bersama klubnya.
"Saya tidak bermain di turnamen, tetapi kewajiban untuk latihan itu tetap. Kita tidak bisa untuk menunggu dengan berdiam diri," ujarnya.
"Namun, jika sampai deadline-nya tidak ada keputusan untuk penyelenggaraan liga, buat kami, APPI, menolak turnamen akan tetap berjalan sebagaimana mestinya," tuturnya lagi.
Ponaryo pun menuturkan klub yang dibelanya, PBFC, memahami tujuan dia.
"Saya sudah jelaskan kepada pihak klub dan manajemen, sampai sekarang mereka juga menghargai komitmen yang saya pegang. Sejauh ini tidak ada masalah," ucapnya.
Semoga titik terang sepak bola Indonesia bisa segera terwujud.