Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Brendan Rodgers meyakini bahwa sulit bagi dirinya untuk menangani Manchester United. Sebab, dia sempat menduduki kursi Manajer Liverpool.
Rodgers berstatus tanpa klub setelah dipecat Liverpool pada 4 Oktober 2015. Adapun Louis van Gaal terancam didepak karena rentetan hasil negatif bersama United.
Ketika ditanyakan soal kemungkinan menjadi manajer United, Rodgers pun bersikap pesimistis. Bukan karena kualitasnya, melainkan lantaran masa lalunya.
"Saya pikir tidak ada pekerjaan dari Manchester United apabila Anda pernah menangani Liverpool," ucap Rodgers.
Ketimbang membicarakan sosok manajer baru United, Rodgers lebih memilih untuk membela Van Gaal. Menurut dia, kegagalan United meraih hasil positif disebabkan oleh performa pemain, bukan taktik Van Gaal.
[video]https://video.kompas.com/e/4718922904001_ackom_pballball[/video]
Partai United kontra Southampton di Stadion Old Trafford, 23 Januari 2016, menjadi contoh yang digunakan Rodgers. Dalam pertandingan itu, United cuma melepaskan satu tembakan ke arah gawang, yaitu melalui tendangan luar kotak Daley Blind.
"Tak mungkin Van Gaal menginstruksikan pemain supaya melepaskan maksimal satu tembakan tepat sasaran," kata Rodgers.
"Saya meyakini ini menyoal pemain. Apabila melihat skuad United, apakah Anda melihat ada sosok pemain yang bisa memberikan gairah? Ada hubungannya antara hal ini dengan hasil," tutur dia.
Rodgers juga tak melihat Van Gaal bukan sebagai pelatih defensif. Pendapat Rodgers dilatari oleh rekam jejak Van Gaal di Ajax Amsterdam, Barcelona, dan Bayern Muenchen.