Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajemen Arema Cronus secara resmi memperkenalkan Raphael Maitimo (31) pada Rabu (27/1/2016). Kepada JUARA.net, pemain yang sebelumnya membela Persija Jakarta tersebut merasakan kebanggaan tersendiri bergabung dengan tim Singo Edan.
Menurut Maitimo, Arema adalah tim besar Indonesia dengan pendukung luar biasa. Berikut petikan wawancara Juara.net dengan Maitimo yang dilakukan di Hotel Ijen Suites pada Selasa (26/1/2016) malam.
Halo, apa kabar Maitimo? Selamat datang kembali di Malang
Raphael Maitimo: Kabar saya baik, capek sekali karena baru tiba Malang malam tadi.
Datang lagi ke Malang tapi sebagai pemain Arema, bagaimana perasaannya?
Tentu saya senang bisa bergabung bersama Arema yang merupakan salah satu tim terbaik di Indonesia. Mereka punya suporter fanatik luar biasa, saya suka Aremania .
Berapa lama kamu akan bergabung dengan Arema, mengingat kompetisi ke depan belum pasti?
Saya bersyukur karena dipercaya bergabung dengan Arema selama 12 bulan. Jadi, saya bisa menunjukkan yang terbaik yang terbaik untuk tim ini.
Apa yang kamu suka dari Aremania?
Aremania punya ikatan yang kuat seperti dengan Jakmania saat di Persija, itu saya suka. Saya juga senang karena Aremania dan Jakmania bersaudara, saya juga punya banyak fans di Jakmania.
Sempat ada negosiasi dengan Pusamania Borneo FC, kenapa lebih memilih Arema?
Saya memang sempat bicara dengan Bos Nabil (Presiden PBFC), mereka memiliki tim dengan ambisi besar di sepak bola Indonesia, tapi saya juga sudah melakukan pembicaraan dengan Pak Iwan Budianto. Situasi di Arema bagus, mungkin sudah waktunya saya bergabung bersama Arema.
Ada pertimbangan lain?
Melihat kondisi sepak bola Indonesia saat ini, dengan kompetisi yang tidak berjalan dan bayangan sanksi FIFA kita harus cermat memilih klub, sebab banyak klub yang tidak bisa bayar pemainnya.
Kenapa tidak memutuskan bergabung dengan klub luar negeri?
Ada beberapa klub dari luar Indonesia yang menghubungi saya. Ada yang dari Malaysia, tapi saya lebih memilih Indonesia karena masih ingin bermain di top level. Ke depan saya juga masih yakin kompetisi akan berjalan lagi.
Di Arema pakai nomor punggung berapa?
Saya pakai nomor punggung 8, tetap sama dengan di Persija, tidak ada alasan khusus hanya sekedar nomor.