Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Alasan Stephan El Shaarawy Akan Bangkit di AS Roma

By Beri Bagja - Rabu, 27 Januari 2016 | 08:29 WIB
Stephan El Shaarawy ketika menghadiri jumpa pers timnas Italai di Coverciano, 7 Oktober 2015. (CLAUDIO VILLA/GETTY IMAGES)

AS Roma akhirnya meresmikan perekrutan Stephan El Shaarawy sebagai pinjaman dari AC Milan. Penyerang sayap berusia 23 tahun itu punya alasan untuk bangkit bersama klub barunya.

Roma meminjam El Shaarawy dari Milan sampai 30 Juni dengan biaya 1,4 juta euro. Sang Serigala memiliki opsi untuk memilikinya secara permanen jika membayar ekstra 13 juta euro.

Di Roma, El Shaarawy memilih kostum bernomor punggung 22. Sebelum transfernya diresmikan pada Rabu (27/1/2016) dini hari WIB, El Sha mengikuti sesi latihan pertama di markas Roma, Trigoria.

"Roma adalah awal karier yang baru bagi saya. Hari pertama di sini sangat positif. Saya bergabung dengan Roma untuk menunjukkan apa yang bisa saya lakukan," katanya kepada Roma TV.

Berikut alasan yang mendukung misi kebangkitan El Sha.

1. Atmosfer Tanah Kelahiran

El Shaarawy gagal beradaptasi dengan iklim kompetisi Liga Perancis bersama AS Monaco. Selama setengah musim ini, ia tidak mencetak satu gol pun dalam 15 penampilan.

Kesempatan mudik ke Italia bersama Roma menguntungkan bagi El Sha karena ia jelas lebih akrab dengan atmosfer kompetisi di tanah kelahirannya. Saat membela Milan, pemain bergaya rambut mohawk itu mencetak 21 gol dalam 82 partai liga.

2. Kriteria Cocok

Roma kehilangan dua penyerang sayap pada bursa Januari ini, yakni Juan Iturbe dan Gervinho. El Shaarawy direkrut buat mengisi lubang tersebut.

Karakter pemuda Italia berdarah Mesir itu diyakini cocok dengan materi dan racikan pelatih Luciano Spalletti. Si bos membutuhkan pemain ofensif lincah yang piawai beroperasi di sisi penyerangan tim guna mengakomodasi pola 4-2-3-1 atau 4-3-3.

El Sha memenuhi kriteria itu. Ia terbiasa tampil di sayap kiri penyerangan tim untuk melakukan tusukan dan mengeksekusi peluang dengan menggunakan kaki kanan.

El Shaarawy juga memiliki fleksibilitas yang baik jika Spalletti menghendaki perubahan skema ke pola yang lain.

"Saya juga bisa menjadi penyerang lubang," ucapnya.

3. Peluang Timnas

Tujuan penting kembalinya El Shaarawy ke Italia adalah supaya terpantau lebih dekat oleh pelatih timnas, Antonio Conte.

Ia akan berupaya lebih maksimal dalam waktu singkat ini guna menarik perhatian Conte agar diangkut ke Piala Eropa 2016.

4. Rekam Jejak Esterno

Pada rezim pertamanya sebagai pelatih Roma (2005-2009), Spalletti punya rekam jejak mengorbitkan sosok esterno alias pemain sayap ofensif yang mumpuni.

Contoh paling tepat ialah Amantino Mancini dan Jeremy Menez. Menarik menanti apakah El Shaarawy mampu meneruskan jejak kedua pemain itu.

[video]https://video.kompas.com/e/4719854791001_ackom_pballball[/video]

Namun, dari sudut pandang lain, El Shaarawy juga dianggap bukan pilihan yang tepat bagi Roma. Alasannya beragam, mulai dari kondisi fisik yang rawan cedera hingga minimnya torehan gol.

Dalam dua setengah musim terakhir, El Sha cuma bikin tiga gol dari 29 partai.

"Saya mengerti kenapa Milan tak mau menarik kembali El Shaarawy. Dia sebuah perjudian bagi tim karena permainannya sedang menurun," kata legenda Roma, Roberto Pruzzo, kepada Radio Radio.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P