Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

PSSI Disanksi, Pemain Arema Makin Tak Tenang

By Aning Jati - Minggu, 19 April 2015 | 20:48 WIB
Penggawa Arema Cronus cemas dan pusing memikirkan nasib klub yang makin tak pasti karena PSSI disanksi Menpora. (Iwan Setiawan)

Harapan Arema Cronus agar persoalan Menpora dengan PSSI rampung usai KLB belum terkabul. Justru, kondisi sepak bola di Tanah Air makin rumit setelah Menpora Imam Nahrawi memberi sanksi administratif kepada PSSI.

Kini, posisi Arema makin sulit untuk mendapatkan dukungan mengikuti kompetisi QNB League. Pasalnya, PSSI dan PT Liga Indonesia yang selama ini mendukung Arema. Bila Menpora dan pemerintah yang kini berkuasa di kegiatan sepak bola nasional, nasib tim Singo Edan bakal disisihkan bersama Persebaya karena dua klub ini yang awalnya tak diloloskan untuk mengikuti kompetisi dengan alasan dualisme dengan tim IPL.

Para pemain dan tim pelatih Arema sekarang pusing tujuh keliling. Mereka sudah kehabisan kata-kata untuk berkomentar terkait sanksi Menpora kepada PSSI.

"Tidak ada gunanya berkomentar karena tidak akan menghasilkan apa-apa," kata gelandang Arema, I Gede Sukadana.

Hal sama juga disampaikan kapten tim Victor Igbonefo. Victor memilih diam untuk sementara waktu.

Kondisi ini sudah menggambarkan kecemasan yang sangat besar di kubu Arema karena selama ini para pemain Singo Edan selalu mudah berkomentar terkait perkembangan sepak bola dalam negeri.

Di sisi lain, CEO Arema, Iwan Budianto, sangat menyesalkan keputusan Menpora Imam Nahrawi yang membekukan PSSI. Padahal federasi tertinggi sepakbola Indonesia itu sedang berbenah dengan proses Kongres Pemilihan PSSI.

"Tentu tidak objektif keputusan Menpora itu karena PSSI sedang proses perbaikan. Tapi, justru sekarang disanksi," tegas Iwan.