Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Melakukan perjalanan darat selama delapan jam menggunakan bus bisa memicu rasa jenuh, hal itu juga dialami skuat Persela saat menuju Yogyakarta. Rombongan berangkat dari Lamongan pada Sabtu (19/4) pagi hari.
Salah seorang pemain Persela, Eki Taufik, punya inisiatif meredakan kebosanan yang melanda rekan-rekannya.
Sebelum berangkat Eki menghubungi kedua orang tuanya yanng tinggal di Canden, Tanon, Sragen, untuk membuat jamuan makan siang bagi rekan setim. Kebetulan lokasi kampung kelahiran Eki satu jalur menuju Yogyakarta.
Rombongan mampir dan diterima oleh orangtua Eki, Suparman dan Sugianti. Selain menikmati makan siang sederhana, kesempatan ini juga digunakan pemain yang beragama Islam untuk melaksanakan salat Dhuhur.
Kehadiran rombongan Persela menarik perhatian tetangga sekitar rumah Eki. Saudara serta para tetangga Eki turut meramaikan suasana dengan meminta foto bersama para pemain. Tak sedikit yang meminta tanda tangan Didik Ludianto, Choirul Huda, Zaenal Abidin, Balsa Bozovic, serta David Pagbe.
Setelah menyantap semua menu makan siang yang disajikan seperti tengkleng, sate kambing, durian, pisang, duku, serta makanan kecil lain, tim berpamitan untuk melanjutkan perjalanan.
Lantaran kekenyangan, para pemain tak lagi berminat menyantap nasi kotak yang dipersiapkan oleh tim katering Persela. Agar tidak mubazir, nasi kotak tersebut lantas dibagikan kepada tukang becak dan ojek yang mangkal di terminal Tanon.
"Masakannya mantap sekali, semoga saat kembali pulang kami kembali dijamu orangtuanya Eki," ucap Radikal Idealis, rekan Eki, sambil tertawa.