Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
31 pada akhir pekan ini menyajikan duel seru antara pemuncak klasemen, Juventus, dengan peringkat kedua, Lazio, Sabtu (18/4).
Kedua tim memang terpisahkan jarak cukup jauh, 12 poin, tapi bukan berarti laga tak berlangsung sengit.
Partai besar seperti ini memerlukan sosok pengadil lapangan yang sanggup bersikap tegas terhadap setiap keputusan yang diambilnya.
Lega Serie A menunjuk Nicola Rizzoli untuk memimpin pertarungan yang berlangsung di Juventus Stadium.
Pria berumur 43 tahun ini telah mendapat reputasi sebagai wasit terbaik di Italia dan salah satu terbaik di Eropa.
Sebagai bukti, ia merupakan pemegang gelar wasit terbaik Serie A dalam empat tahun beruntun, 2011, 2012, 2013, dan 2014.
Terpilih sebagai wasit di partai puncak Piala Dunia 2014 antara Jerman versus Argentina merupakan prestasi tertinggi Rizzoli. Ia menjadi orang ketiga dari Italia yang mendapat tugas prestisius tersebut.
Fakta-fakta tersebut sudah cukup menjelaskan kelayakan Rizzoli memimpin duel Juve kontra Lazio.
Namun, baru-baru ini ia menuai kritik usai memimpin laga Roma melawan Napoli (4/4).
Sosok yang berprofesi asli sebagai arsitek ini dianggap tidak jeli dan sigap melaporkan keberadaan spanduk raksasa dari fan Roma yang menghina ibu dari anak fan Napoli yang tewas dalam kerusuhan di final Coppa Italia musim lalu.