Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
an, Risnandar Soendoro saat dimintai komentarnya soal dibekukannya PSSI.
Menurutnya, kebijakan Menpora tersebut, sangat disayangkan pasalnya hanya gara-gara dua klub (Arema Cronos dan Persebaya) yang tidak memenuhi syarat BOPI, namun tetap mengarungi kompetisi Liga Super Indonesia QNB 2015.
"Menpora yang satu ini memang luar biasa. Masa hanya karena dua tim, 16 tim jadi korban. Ini sangat tidak adil dan tentu sangat merugikan. Seharusnya Menpora berpikir dulu, jangan pakai emosi. Yang kasian kan rakyat karena sepak bola itu adalah hiburan rakyat," tegas Risnandar.
Dengan pembekuan itu lanjut Risnandar uang juga pernah menjadi pelatih Persib, tentu akan mengundang FIFA sebagai induk persepakbolaan dunia melakukan banned kepada Indonesia. Dan akibatnya Persib dan Persipura tidak bisa lagi melakoni ajang AFC Cup 2015 yang sedang dijalani.
"Dengan adanya banned dari FIFA, otomatis Persib yang sedang bagus di ajang Asia tidak bisa ikut kompetisi lagi. Sayang juga kan Persib dan Persipura yang sedang pentas di level Asia tiba-tiba tidak bisa melanjutkan karena di banned," ujarnya.
Risnandar berharap, Menpora RI, berpikir dengan jernih tanpa emosi. Ia menyarankan, alangkah baiknya duduk bersama dan bicarakan baik-baik, kemudian memberi waktu kepada klub yang belum memenuhi syarat.
"Permasalahan sepak bola Indonesia ini tidak bisa dilakukan secepatnya, tapi harus bertahap dan perlahan-lahan," pungkasnya.