Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kongres PSSI Menjadi Tak Berarti

By Aning Jati - Sabtu, 18 April 2015 | 12:51 WIB
La Nyalla Mattalitti, terpilih dalam Kongres PSSI yang sudah dibekukan Menpora. (BOLA)

Status Kongres Luar Biasa PSSI 18 April di Hotel Marriott kini menjadi tidak jelas. Pernyataan dari Menpora Imam Nahrowi yang membekukan PSSI sejak Jumat (16/4) malam membuat kongres pemilihan anggota Komite Eksekutif PSSI itu tidak diakui oleh pemerintah.

“Sejak Jumat malam, Menpora sudah memutuskan soal status PSSI, yang dibekukan. Jadi apapun hasil kongres tersebut, kami anggap tidak ada,” kata Hatot S. Dewo Broto, Deputy V Menpora.

Langkah selanjutnya, Menpora akan berkomunikasi dengan FIFA menyangkut kondisi tersebut. Apalagi dalam surat balasan yang dikirimkan Menpora ke FIFA, jelas Imam Nahrowi menyatakan jika penilaian FIFA tentang syarat tambahan yang dilakukan BOPI, adalah penilaian yang salah.

Sementara dalam proses pemilihan yang dilakukan oleh 107 pemilik suara PSSI di Hotel Marriott, tetap berjalan untuk memilih Ketua Umum PSSI. Joko Driyono, salah satu kandidat, sejak Jumat malam menyatakan mundur dari pencalonan. Menurut sumber BOLANEWS, keputusan Joko ini disebabkan adanya tekanan dari pihak-pihak tertentu.

Selain Joko, Djohar Arifin Husin, Bernhard Limbong, Achsanul Qosasi, dan Sarman El Hakim sudah menyatakan mundur dari kongres pemilihan. Muhammad Zein dan Subardi pun sudah menyatakan mundur sejak Jumat malam.

“Suasana konges menurut saya sudah tidak kondusif lagi, jadi buat apa saya maju lagi dalam situasi seperti itu. Saya sudah mendengar soal ini sejak Jumat (17/4) malam,” ungkap Zein.

Sementara dalam kongres PSSI La Nyalla Mattalitti akhirnya terpilih dengan 92 suara. Dia mengalahkan Syarif Bastaman yang hanya mengumpulkan 14 suara. Satu pemilik suara yakni PSS Sleman mengundurkan diri. Total Jumlahnya adalah 106.