Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Andritany Ardhiyasa: Paling Muda dan Tanpa Beban

By Editor Eko Widodo - Senin, 24 Maret 2014 | 14:00 WIB
Andritany Ardhiyasa, bersyukur dipercaya. (Fernando Randy)

Meski usia masih terbilang muda, nama An­dritany Ardhiyasa (23) telah dipercaya ma­suk timnas senior sejak tahun lalu. Memasuki 2014, ia mu­lai menancapkan tajinya lebih dalam lagi. Peng­idola Hendro Kartiko itu tergabung da­lam skuat laga terakhir Kualifikasi Piala Asia 2015 dan ki­ni masuk ke tim yang beruji coba ke Spanyol. Berikut petikan wawancara Kukuh Wahyudi dari Harian BOLA dengan Andritany terkait sepak terjang pemain jebolan Diklat Ragunan itu di level timnas.

Anda dipercaya untuk memperkuat timnas senior di usia yang masih muda. Bagaimana membalas kepercayaan itu?
Alhamdulillah saya dipercaya menjadi bagian timnas senior dalam masa persiapan ini. Kesempatan ini sebagai momentum bagus bagi karier pribadi saya.

Tidak mudah bisa mencapai ke titik ini. Ba­nyak pengorbanan yang saya alami. Namun, saya diberikan jalan yang bisa saya lewati.

Anda kini kiper paling muda dalam rangkaian uji coba ke Spanyol. Ada beban?
Bukan beban, justru sebaliknya. Saat ini, fakta bahwa usia saya yang paling muda semakin memacu untuk lebih berkembang. Saya berharap kelak bisa lebih baik dari pemain yang lebih senior, meski umur saya saat ini berbeda jauh dengan mereka.

Meski sudah dua kali dipanggil ke timnas, Anda belum dimainkan. Bagaimana melihat kondisi itu?
Semua tentu keputusan pelatih. Hal terpenting yang harus ditingkatkan adalah cara bermain. Untuk mencapai target yang saya inginkan itu membutuhkan jam terbang dan proses panjang agar bisa semakin baik.

Apa target bersama timnas senior?
Saya menempatkan target pribadi dulu, yaitu bisa meningkatkan kemampuan, kemudian bisa terus bergabung di timnas. Setelah itu, saya ingin membawa Indonesia menjadi juara di Piala AFF. Selama mengikuti ajang terbesar di Asia Tenggara itu, sejak bernama Piala Tiger hingga Piala AFF, kita belum pernah merasakan gelar juara, paling maksimal hanya menjadi runner-up. Saya ingin ikut dalam timnas untuk memutus tren itu.

Seperti apa Anda melihat kondisi timnas saat ini?

Saya melihat tim ini dalam kondisi yang ideal. Kombinasi pemain senior dan junior dalam tim sangat bersinergi. Pemain senior bisa menjadi teladan bagi pemain junior.

Apa pengalaman terburuk dan terbaik dalam berkarier di sepak bola?
Pengalaman terburuk adalah ketika mengalami cedera. Pencapaian terbaik sampai saat ini adalah saat menjadi pemain terbaik di turnamen Pelajar Asia 2007.