Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Carlo Ancelotti, pelatih Real Madrid, mencoba menggerendel pertahanan mereka saat menjamu Barcelona di Bernabeu, Senin (24/4) dini hari. Namun, Barca menjawab gerendel itu dengan hipotesis bahwa menyerang adalah pertahanan terbaik. Berikut 5 hal dari laga menarik sepanjang 90 menit itu.
2. Defisiensi pertahanan Madrid karena tekanan 31 laga tanpa kalah
Madrid adalah mesin yang haus kemenangan. Mereka bergerak dengan meyakinkan dalam 31 pertandingan. Namun, pelatih Barca, Tata Martino belajar dari apa yang dilakukan pelatih Barca terdahulu: Terry Venables, Louis Van Gaal, Frank Rijkaard, dan Pep Guardiola: resep menang di kandang Madrid!
Ya sebelum Tata Martino, hanya keempat pelatih itu yang sukses meraih kemenangan di kandang Madrid dalam tugas pertama mereka sebagai pelatih Barca! Tata melihat, defense Madrid kendur dalam 3-4 laga terakhir. Madrid alami defisiensi dalam bertahan.
Lionel Messi dan Andres Iniesta membuktikan itu. Liukan pergerakan mereka membuat kaki-kaki defender Madrid seperti terpaku. Itulah yang dilakukan Barca dengan terus menyerang sehingga sehingga menguasai bola lebih dari 60%. Bertahan itu lebih memakan energi pemain Madrid.
Sergio Ramos adalah bukti sahih tekanan akibat menahan serangan bergelombang Barca. Kejeniusan Iniesta dan Messi, mengantarkan kemenangan away yang penting namun menyakitkan bagi Madrid.
Yang pasti, Barca dan Atletico bersinergi tak langsung atas kemenangan itu. Ya, menyerang Madrid lebih banyak di saat mereka lelah adalah pertahanan ampuh.
Berikut: CR7 Terus Dijaga Sepanjang Laga