Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kompetisi Divisi Utama rencananya diputar pada 26 April besok. Meski tinggal sembilan hari, salah satu kontestannya, Persekam Metro FC baru menggelar pemusatan latihan sejak awal pekan ini.
"Sekarang masih proses peningkatan fisik pemain. Tidak terlalu mepet kok. Kami prediksikan fisik pemain maksimal saat kompetisi dimulai. Untuk adaptasi juga tak butuh waktu lama. Karena materi pemain 90 persen tak berubah," kata pelatih Metro FC Siswantoro.
Karena dikenal punya dana pas-pasan, Metro FC menggelar pemusatan latihan di daerah sendiri, kawasan Lanud Abd Saleh Kabupaten Malang.
"Seminggu ke depan latihan pagi dan sore. Pemain juga menginap di lingkungan militer," lanjutnya.
Sebenarnya bukan kali ini saja Metro memilih pemusatan latihan di lingkungan militer. Tapi sejak tiga tahun terakhir. Sebelumnya, tim berjuluk Macan Kumbang ini menggunakan markas TNI AD, di Jabung Kabupaten Malang.
"Rencananya sama seperti tiga musim sebelumnya, lokasi TC ini kedepannya jadi mess pemain semusim kedepan," imbuh mantan kapten Persik Kediri musim 2003 ini.
Kubu Metro FC ketagihan memilih markas militer sebagai mess dikarenakan bisa membuat pemain disiplin. Karena mereka harus mengikuti aturan yang ada.
"Di sini mulai hal kecil harus ikut aturan. Seperti pakai helm dijalanan sekitar mes. Ikut berdiri saat upacara penurunan bendera dan yang lainnya," imbuh pelatih kiper Metro FC Dwi Sasmianto.
Dengan bekal itu, Metro FC siap bertempur di Grup 5 bersama sembilan tim lain. Seperti PSBK Blitar, Persida Sidoarjo, Laga FC, Perssu MU, PS Badung, Persekap Kota Pasuruan, Persebo Bondowoso, Persewangi Banyuwangi, PS Sumbawa Barat.
"Kami rasa grup sekarang lebih enak. Hanya Sumbawa yang jauh. Lainnya sekitar Jawa Timur. Optimis bisa memberikan perlawanan maksimal," kata Siswantoro.
Musim lalu, langkah Metro FC terhenti di fase grup. Mereka finis di urutan ketiga Grup 7. Sedangkan klub yang lolos ke fase berikutnya hanya dua tim teratas.