Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kemenangan 5-0 atas tamu, Vitoria de Guimaraes, pada Sabtu (13/5) mematri gelar juara liga ke-36 Benfi ca sepanjang sejarah walau musim ini masih tersisa sepekan lagi.
Penulis: Christian Gunawan
As Aguias atau Si Elang tak terkejar dua pesaing, Porto dan Sporting, yang masing-masing mesti puas berada di posisi kedua dan ketiga musim ini. Gelar kali ini juga menciptakan sejarah khusus.
Empat gelar konsekutif menjadi rekor baru klub Lisabon ini. Sebelumnya, Benfi ca sudah empat kali 'hanya' mampu menjadi juara tiga tahun beruntun, semuanya sebelum 1980.
Skor telak di Estadio da Luz atas Guimaraes itu seperti menyimpulkan dominasi Benfica. Selain kemapanan permainan, Si Elang dikenal sebagai klub yang memiliki pandangan ke masa depan.
Benfica menuai manfaat dari markas latihan modern dan akademi di Caixa Futebol Campus di daerah Rio Tejo, yang berada di luar Lisabon. Secara keseluruhan, musim ini tak lebih baik daripada musim silam ketika Benfica menorehkan 88 poin, yang merupakan rekor di Primeira Liga.
Bagaimanapun, laju raksasa Portugal ini yang sulit dikejar para pesaing. Posisi puncak tak berpindah tangan sejak direbut As Aguias pada pekan kelima. Padahal, perjalanan Benfica tak senantiasa mulus.
Sampai pekan ke-33, klub yang juga beralias Encarnados atau Si Merah menelan kekalahan di kandang Maritimo dan Vitoria de Setubal. Jumlah dua kekalahan itu lebih banyak daripada Porto, yang hanya sebuah.
Namun, Os Dragoes tercatat 10 kali bermain imbang, empat buah lebih banyak daripada Aguias. Koleksi tiga lusin gelar ini membuat Benfi ca melesat jauh meninggalkan Porto (27 gelar) dan Sporting (18).
Potensi Gelar Ganda