Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
menang melawan Portugal.
Lebih mengejutkan lagi, anggota skuat Ghana kabarnya sempat mengancam memboikot pertandingan melawan Portugal kalau mereka tidak menerima uang penampilan di muka. Akhirnya, Presiden John Dramani Mahama turun tangan dan menggelontorkan tiga juga dolar tunai untuk diserahkan kepada para pemain sehari sebelum pertandingan.
Appiah mengundurkan diri dari posisinya sebagai pelatih Ghana dua pekan lalu. Dia ditunjuk untuk menjadi saksi dan memberi bukti pada penyelidikan atas permintaan presiden soal Piala Dunia.
"Sebagian besar pemain telah memegang 100 ribu dolar di ransel mereka. Secara psikologis, itu merugikan tim," katanya seperti dikutip The Independent.
"Dalam kenyataannya memang demikian. Ada begitu banyak faktor yang berhubungan dengan kinerja. Pemain harus fokus pada permainan. Semuanya meletus setelah pertandingan melawan Jerman."
"Saya percaya jika uang datang lebih awal, itu akan telah mengangkat semangat mereka. Saya tidak tahu mengapa orang mengatakan kami lambat start. Kami kalah melawan Amerika Serikat (1-2), tetapi bermain baik dan bermain di level sangat tinggi melawan Jerman (2-2)."
Penampilan Ghana di turnamen empat tahunan itu di bawah harapan, lalu diperburuk oleh insiden yang melibatkan Kevin Prince Boateng, yang diduga berselisih dengan Appiah. Boateng akhirnya dipulangkan lebih awal.
"Ya, ada konfrontasi dan pertukaran kata-kata, dia menggunakan kata-kata kotor dan itu tidak baik," aku Appiah.
"Jika terjadi sekali bisa lupakan dan melanjutkan, tapi dia terus mengulanginya di depan para pemain muda."
"Kevin membuat saya marah dan saya mengatakan kepadanya bahwa saya tidak ingin melihatnya. Ketika itu terjadi, dia tahu saya marah dan dia juga."
"Saya tidak melaporkan hal tersebut selama dua hari untuk melihat apakah dia menunjukkan penyesalan tapi ternyata tidak. Tiap kali dia melihat saya, dia mengerutkan kening dan berjalan melewati saya dan jadi saya mengambil tindakan lebih lanjut, melaporkannya kepada manajemen dan keputusannya adalah mengirimnya pulang."