Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Clarence Seedorf kini diberitakan mulai tidak populer di mata para anak asuhnya sendiri. Sikap apatis pemain muncul karena beberapa tindakan sang pelatih yang dianggap tak profesional, salah satunya adalah terlambat datang dalam diskusi strategis tim menjelang laga leg II kontra Atletico Madrid di Liga Champion.
Baru-baru ini media Italia, La Gazzetta dello Sport merilis 10 hal yang dibenci pemain-pemain Milan di era kepelatihan Seedorf. Apa sajakah ke-10 hal itu?
1. Diskusi Taktik
Para pemain disebut jengah dengan keinginan Seedorf yang menghendaki adanya pembahasan tentang taktik bagi setiap departemen: lini belakang, tengah, dan depan.
2. Pertemuan dengan Psikolog
Guna menggarap mental tim, Seedorf rutin mengagendakan pertemuan secara individual antara pemain dengan seorang psikolog. Namun, hal tersebut tampaknya kurang berkenan di mata pemain.
3. Sesi Latihan Siang Hari
Seedorf memulai sesi latihan pada siang hari. Di era Seedorf, latihan pagi tak pernah digelar.
4. Latihan Sering Terhenti
Seedorf adalah seseorang yang amat memerhatikan detail. Karena itu, tak jarang sesi latihan terhenti lantaran sang pelatih ingin memberikan instruksi khusus.
5. Penempatan Posisi
Para pemain banyak mengeluh lantaran tak ditempatkan di posisi terbaiknya. Satu contoh adalah Honda yang terus dipasang Seedorf sebagai gelandang serang kanan. Posisi terbaik Honda adalah sebagai trequartista.
6. Perhatian khusus Balotelli
Para pemain disebut cemburu lantaran afeksi berlebih yang ditunjukkan Seedorf terhadap Balotelli.
7. Penerapan Strategi
Seedorf terlihat kesulitan untuk menerjemahkan ide-idenya di atas lapangan hijau.
8. Keputusan Aneh
Banyak yang mempertanyakan tentang keputusan Seedorf memberikan ban kapten kepada Philippe Mexes dalam laga kontra Napoli.
9. Keterlambatan
Seedorf terlambat menghadiri diskusi strategis bersama tim menjelang laga leg II kontra Atletico.
10. Ritiro
Seusai melakoni bentrokan dengan Lazio, Milan tidak akan pulang ke Milanello. Tim akan menetap di Kota Roma guna menjalani pemusatan latihan. Setelah menjalani ritiro di L’Acqua Acetosa, awak Il Diavolo baru akan bertolak ke Firenze.