Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

RETRO: Tak Mudah Cina Juara Piala Sudirman

By Caesar Sardi - Kamis, 16 April 2015 | 17:14 WIB
Tim bulutangkis Cina, merebut Piala Sudirman untuk keenam kalinya. (Broto Happy W./BOLA)

0.

Kemenangan ini membuat Li Yongbo mengumbar senyum. Berbekal kesuksesannya ini, dia sangat optimistis bahwa pada pesta olahraga antarbangsa, Olimpiade Beijing 2008, pebulutangkis tuan rumah akan menyapu bersih seluruh lima medali emas yang disediakan.

“Kesuksesan ini merupakan tambahan modal untuk menuju Olimpiade Beijing 2008. Kami sangat optimistis pebulutangkis Cina akan merebut seluruh emas yang disediakan,” tutur Li Yongbo.

Zhang Ning, bintang Cina di kancah Piala Sudirman X, pun sangat senang karena dia kembali sukses mengantar negerinya menjadi juara setelah di Beijing 2005. Kali ini, Zhang juga menjadi kunci penutup kemenangan Cina dengan mengalahkan Adrianti Firdasari di partai ketiga.

Bagi Cina, Glasgow memberikan keberuntungan tersendiri. Sama seperti 10 tahun silam, kali ini Negeri Panda itu benar-benar sulit dibendung. Sejak babak penyisihan hingga final, mereka hanya sekali kehilangan satu partai, saat Lin Dan dikalahkan Lee Chong Wei di penyisihan grup. Selebihnya, seluruh lawan disapu 5-0.

Tidak Mudah

Sejak awal pun Cina menyebut selalu tidak mudah untuk mengatasi Indonesia. Saat jumpa pers sebelum pertandingan pun pelatih kepala Cina, Li Yongbo, mengakui melawan anak-anak Cipayung membutuhkan pekerjaan ekstra keras. Kalau sampai memandang enteng, bisa-bisa mereka menuai kekalahan.

Posisi Indonesia sebagai underdog diakui Li Yongbo sangat menguntungkan Indonesia. Padahal, meski tidak diunggulkan, Tim Merah-Putih memiliki kemampuan untuk mengejutkan semua lawan. Terbukti lawan kuat, seperti Denmark di penyisihan grup dan Inggris di semifinal, bisa disingkirkan.

“Saya akui Indonesia pun tidak bisa dipandang enteng. Mereka tetap kuat sebagai negara bulutangkis. Tidak mudah bertemu Indonesia. Lain cerita kalau kita jumpa tim lemah macam Kamboja atau Vietnam,” ujar Li Yongbo.

Pemain tunggal putri Zhang Ning pun menyatakan bahwa untuk mengalahkan Indonesia harus mengeluarkan seluruh kemampuan terbaik. Memang dirinya lebih beruntung mendapat lawan yang menjadi titik lemah Indonesia, tetapi tidak demikian halnya dengan rekanrekannya.

“Perlu pejuangan keras. Saya pun dituntut selalu mencoba yang terbaik,” ujarnya. Selamat untuk Cina!

(Penulis: Broto Happy W.)