Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

RETRO: Hamilton dan Alonso Bersaing di Amerika

By Caesar Sardi - Kamis, 16 April 2015 | 14:37 WIB
Lewis Hamilton, rookie pertama yang meraih kemenangan beruntun. (Paul Gilham/Getty Images)

Kalau di GP Monako Ron Dennis melarang kedua pembalapnya untuk saling bertarung, inilah kali pertama secara terbuka tim McLaren membiarkan Lewis Hamilton dan Fernando Alonso beradu cepat. Pertarungan fair and square di Indianapolis Motor Speedway, Senin (19/6) dini hari WIB, berakhir untuk kemenangan Hamilton.

Aroma pertarungan terbuka bahkan sudah menyengat sejak padamnya lampu merah. Hamilton dan Alonso, yang menempati front row, langsung berebut untuk menjadi yang pertama masuk ke tikungan pertama. Keduanya sama-sama melakukan start sempurna, tapi Hamilton lebih cerdik dengan memilih sisi dalam trek.

Keduanya kembali mengonfirmasikan kebebasan bertarung dari tim di lap 38. Alonso, yang berhasil mendekatkan jarak dengan Hamilton, selepas pitstop pertama, menyerang team matenya lewat manuver agresif menjelang tikungan pertama. Namun, sekali lagi Hamilton mampu meredam agresivitas Alonso, juga lewat pemilihan sisi dalam trek yang menguntungkan.

“Itu benar-benar sulit. Ia melakukan slipstream dan pertarungan itu benar-benar sulit. Namun, ia bertarung sangat baik, sangat profesional,” sebut Hamilton di press conference unilateral.

Alonso sendiri mengakui bahwa start adalah titik krusial bagi dirinya dan Hamilton di Indianapolis. Hampir dapat dipastikan, dengan strategi serupa, siapa yang menang di tikungan pertama akan seterusnya memimpin lomba.

“Apalagi setelah itu saya banyak berada di belakangnya. Saat mengikuti pembalap lain, kamu akan kehilangan downforce dan mungkin akan mengalami kerusakan ban lebih parah dibanding pembalap yang kamu ikuti. Khusus Indy, di main straight mungkin menolong, tapi selebihnya, kamu akan kehilangan banyak waktu. Ia teammate saya dan hal yang paling tidak ingin kamu alami adalah mengakhiri lomba di tikungan pertama,” papar Alonso.

Seperti biasa, Hamilton menanggapi kemenangannya dengan rendah hati. Baginya, ia tetap seorang rookie yang masih perlu banyak belajar. Kenyataan ia kini sudah mengemas dua kemenangan dan semakin jauh memimpin klasemen tetap dianggap sebagai mimpi yang indah.

“Mimpi yang luar biasa. Sungguh, saya tidak pernah berpikir dalam sejuta tahun ke depan saya bisa bertarung dengan pembalap-pembalap di sini. Ini lompatan hebat bagi karier dan hidup saya. Saya berterima kasih kepada keluarga saya dan pelindung tim,” sebutnya. Tak salah Hamilton mengatakan kariernya seperti mimpi. Rekor podium untuk rookie sudah dipecahkan, dan terus dipertajam, sejak seri ketiga. Kini satu lagi rekor ditorehkan pemuda berkebangsaan Inggris ini, yaitu rookie pertama yang meraih kemenangan beruntun.

GP AS memang tidak sedramatis GP Kanada. Tapi, menyaksikan ketenangan Hamilton bak seorang veteran di sepanjang 73 lap durasi lomba seperti sebuah keasyikan tersendiri. Apalagi sang rookie mampu membuat juara dunia bertahan tak berdaya.

Well done, Lewis!

(Penulis: Andi Yanianto)