Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
sendiri dalam membangun sepak bola. Namun, klub yang eksis di sana masih harus bekerja keras untuk menemukan kehidupan sepak bola ideal dengan pendukung fanatik dan masyarakat setempat.
Persita Tangerang misalnya. Meski memiliki dukungan dari Laskar Benteng Viola, tahun ini mereka harus bekerja keras untuk menarik minat penonton karena harus hijrah ke stadion Singaperbangsa, Karawang. Panpel setempat jelas tidak bisa memaksimalkan penjualan tiket karena masyarakat sekitar belum terlalu paham dengan keberadaan klub.
Bayangkan saja, sekali laga kandang mereka harus mengeluarkan uang dengan kisaran 70 sampai 80 juta rupiah dan pemasukannya sangat tidak seimbang, yakni antara 20 sampai 60 juta, itu pun kalau sedang ramai. Menurut pelaku sepak bola Karawang, butuh waktu bagi masyarakat setempat untuk mencintai klub yang bermarkas di daerah itu. Apalagi, Karawang juga memiliki klub yang akan mentas di level Divisi Utama, Persika, dengan beberapa komunitasnya seperti Alaska The Real Suporter Karawang, Superman Super Mania Karawang, atau Superka (Suporter Persika Karawang).
“Pengalaman kami, dulu saat Stadion Singaperbangsa dipinjam Pelita Jaya, masyarakat sudah mulai senang. Nah, untuk Persita yang masih baru di sini, mereka butuh waktu agar masyarakat bisa senang,” kata Sekum PSSI Kabubaten Karawang, Irwan Setiawan.
Sumber: Tabloid BOLA Mingguan; Penulis: Wiwig Prayugi