Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
"Saya gembira sekali mendapatkan penghargaan begitu besar. Terima kasih saya ucapkan kepada pembaca yang telah memberikan kepercayaannya kepada saya. Ini merupakan cambuk bagi saya untuk menjadi pelatih yang lebih baik."
Itu komentar pelatih atletik Carolina Rieuwpassa ketika ditanya wartawati BOLA Linda Wahjudi dalam upacara pemberian hadiah dan penghargaan kepada atlet dan pelatih terbaik pilihan pembaca BOLA dalam rangka HUT BOLA yang keenam. Upacara dilaksanakan Sabtu lalu di Bentara Budaya Jakarta, yang letaknya di samping kantor BOLA.
Apa komentar Mardi Lestari yang terpilih sebagai atlet terbaik putra?
"Sesungguhnya berat menyandang gelar atlet terbaik, apalagi pilihan pembaca. Tapi, saya akan terus mencoba untuk tetap menjadi terbaik semampu saya," katanya.
Lalu, apa komentar Susi Susanti, pebulutangkis yang dipilih sebagai terbaik putri?
Ah, sayang Susi tak bisa memberikan komentar. Entah apa sebabnya, ia tak datang memenuhi undangan BOLA. Padahal, undangan itu merupakan mandat pembaca dan diberikan untuk merayakan pestanya sendiri sebagai seorang terbaik.
Ini berbeda sekali dengan Menpora Akbar Tandjung. Pak Menteri yang begitu padat dengan kegiatan-kegiatannya, masih menyempatkan diri untuk hadir. Dia memuji, dalam komentarnya, pembaca yang jeli memilih atlet dan pelatih terbaik.
Susi, mendapatkan suara 48.365 untuk tampil sebagai atlet terbaik putri, Mardi Lestari meraih suara 46.527, sementara Carolina mendapatkan kepercayaan dari 15.746 pembaca.
Suara ini datang dari 50 ribu lembar surat yang masuk ke redaksi, dari sekitar 500 ribu eksemplar oplah BOLA di seluruh Indonesia seperti diumumkan Igs. Sunito, pemimpin perusahaan BOLA.
Ya, BOLA kini memang telah memiliki oplah jauh di atas 400 ribu eksemplar setiap kali terbitnya. Itu artinya, ia dibaca oleh sekitar 16 juta penduduk Indonesia jika menggunakan ratio Menpen Harmoko, bahwa satu media dibaca oleh 40 orang.
Susi mengecewakan dengan tak menghadiri undangan itu. Semoga ia tak mengecewakan lagi di arena-arena yang diikutinya.
(Penulis: Aba Mardjani, Mingguan BOLA Edisi No. 316, Minggu Ketiga Maret 1990)