Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
19 April di hotel Marriot Surabaya, atau biasa disebut Kongres Pemilihan, memiliki makna besar. Pertemuan khusus ini tak hanya sekedar untuk menentukan siapa calon pemimpin sepak bola Indonesia dan para pembantu utamanya, namun kongres tersebut harus memiliki tujuan mulia yang menentukan masa depan sepak bola nasional.
Gatot Haryo Sutejo, Ketua Asosiasi Pelatih Seluruh Indonesia, mengaku masih menimbang-nimbang siapa calon yang akan dipilihnya nanti untuk semua posisi yang tersedia. “Saya berharap kongres ini menjadi tonggak besar untuk menentukan arah sepak bola kita nanti, dengan memilih pemimpin yang tepat dan benar serta memiliki visi dan misi yang brilian untuk sepak bola Indonesia,” kata Tejo.
Beberapa persyaratan yang diajukan Tejo untuk pemimpin yang tepat adalah figur yang memiliki kemampuan memimpin dengan baik serta program yang jelas dan nyata untuk mengejar ketertinggalan sepak bola Indonesia. ”Mulai dari program kompetisi, timnas, kepelatihan, pembinaan usia muda bahkan soal pemandu bakat,” ungkap Tejo.
Ia pun mengingatkan jika Indonesia saat ini sudah jauh tertinggal di Asia. “Jangan lagi memilih kucing dalam karung lagi,” ucapnya. Dari sembilan calon Ketua Umum PSSI mendatang, Tejo melihat ada tiga orang yang saat ini tengah berburu kursi nomor satu dibandingkan enam calon lainnya.
“Saya melihat ada tiga calon yang kuat. Pertama La Nyalla Mattalitti, kedua Joko Driyono dan ketiga Syarif Bastaman. Saya yakin tiga kubu inilah yang akan saling berebut kursi secara serius. Sementara saya melihat Achsanul Qosasi masih adem ayem, namun bisa menjadi kuda hitam,” tutur Tejo.