Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
negara maju lainnya, maka hasilnya juga diharapkan sama.
“Negara-negara lain di dunia yakin sepak bola berkembang lebih hebat jika youth development-nya berjalan baik. PSSI segera menetapkan standar pelatihan dan kompetisi SSB yang tumbuh subur di Tanah Air. Standar itu berlaku di negara-negara besar sepak bola. Standar itu mencakup sistem pelatihan fisik dan skill, gizi, pendeteksian bakat, dan segala unsur dengan pendekatan science. Itu program prioritas PSSI,” ujar salah satu dari sembilan kandidat ketua umum dalam Kongres Pemilihan PSSI, 18-19 April di Hotel Marriot, Surabaya.
Namun untuk mewujudkan hal itu semua, tentu bukan pekerjaan mudah. Padahal publik sepak bola nasional butuh prestasi instan yang menghapus dahaga 24 tahun tanpa gelar dari skuat PSSI.
“Semua butuh waktu dan kerja keras. PSSI tengah berupaya meracik kurikulum yang pas dengan berbagai referensi buat pembinaan pemain U-8 hingga U-14.
PSSI butuh talent scouting yang kerjanya khusus mencari dan menemukan bakat di berbagai penjuru Nusantara. Dengan kapasitas spesifik dan intuisinya, talent scouting ditargetkan mampu mendeteksi pemain-pemain berbakat dari berbagai daerah di Tanah Air. PSSI butuh 100 talent scouter untuk menjelajahi Indonesia,” ungkap La Nyalla.