Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
19 April nanti batal sempat bergulir. Namun isu tersebut segera dibantah oleh Budi Setiawan.
Ketua Panpel Kongres PSSI bahkan menyatakan, izin keamanan kongres sudah turun dan panpel siap menerima para peserta kongres yang diperkirakan akan mulai berdatangan sejak Kamis (16/4).
Menurut Budi, pihaknya sudah mempersiapkan segala sesuatu menyangkut kongres ini. Terutama soal keamanan dan pengamanan. “Kami memiliki standar dan prosedur sendiri soal keamanan. Jadi saya yakin tidak akan ada gangguan,” kata Budi.
Salah satu petinggi Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) di Surabaya Baso Juherman mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat, baik Polrestabes Surabaya maupun Polda Jawa Timur.
Baso menyatakan, pihak kepolisian setempat sudah menyatakan siap mengamankan jalannya kongres. Hanya saja, Baso belum bisa memastikan berapa personil yang akan diturunkan kepolisian untuk mengamankan Kongres. "Kami sudah berkoordinasi. Teman-teman dari polisi sudah siap dengan kekuatan maksimal," tuturnya.
Baso hanya memperkirakan, jumlah personil yang akan mengamankan ditaksir sekitar ribuan. Ditambah lagi aparat dari TNI dan salah satu Ormas di Surabaya.
Pengamanan maksimal dipilih karena saat ini beredar kabar terkait ancaman yang dilakukan oleh Persebaya 1927 dan pendukungnya yang berjumlah ribuan.
"Seperti kongres yang berlangsung di Surabaya sebelumnya, kami tidak mau ambil risiko. Kami harus pastikan semua terkendali dan kondusif. Ini demi sepak bola Indonesia dan warga Surabaya yang ingin semua berjalan damai," terangnya.
Isu yang berkembang, bakal ada aksi demonstrasi besar-besaran yang dilakukan oleh para pendukung Persebaya 1927 maupun massa lain. Kabarnya, massa tersebut berniat menghentikan atau mengganggu jalannya KLB. "Kami belum tahu, yang jelas ada orang kami yang mendengar ada rumor tersebut. Semua orang pasti tahu dari mana dan suruhan siapa mereka ini," ucapnya.
Selain ribuan massa itu, Baso juga menerima informasi bakal ada LSM yang juga bergabung. Ia mengungkapkan, gerak-gerik mereka sudah dibaca baca sejak momen La Nyalla Mahmud Mattalitti dipanggil Kejaksaan Tinggi Jawa Timur beberapa waktu lalu. Sebab itu, semua kemungkinan harus mereka antisipasi.
Sementara FX Hadi Rudyatmo mengingatkan akan potensi La Nyalla yang terkait sejumlah kasus hukum akan membahayakan PSSI. “Sebaiknya pilih calon yang tidak terkontaminasi politik dan hukum. Kalau pilihan saya sendiri Joko Driyono,” kata Walikota Solo dan Ketua Umum Persis, salah satu pemilik suara di kongres nanti.