Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Dari Tes Psikologi Bisa Diketahui Kualitas Mental

By Eko Widodo - Kamis, 25 September 2014 | 09:14 WIB
Andrew Vlahov (kiri) dan Shane Frolling memberikan instruksi pada pelatihan. (DBL Indonesia)

Sebelum makan malam bersama, agenda para 24 putra dan 24 putri camper terpilih, cukup padat. Sesi latihan intensif yang digelar di DBL Arena pada hari Rabu (24/9) memberi banyak pelajaran bagi camper mengenai pentingnya teamwork.

Selain berlatih, sebanyak 48 camper terpilih juga menjalani psikotes yang dipimpin oleh Afif Kurniawan. Dosen jurusan psikologi Universitas Airlangga yang juga menjadi asesor wasit NBL Indonesia ini mengungkapkan bahwa dengan psikotes, akan lebih mudah mengetahui karakter pemain.

“Honda DBL Camp mencari pemain yang hebat, tapi juga punya karakter yang kuat. Dengan psikotes, kita juga akan mendapat gambaran kepribadian pemain. Akan terlihat mana pemain yang punya komitmen besar menjadi Honda DBL Indonesia All-Star,” ujar Afif.

Pada 25 September, 12 camper terbaik putra dan putri akan ditentukan sebagai DBL Indonesia All-Star Candidate. Total akan ada 14 kandidat DBL All-Star. Sementara, 2 camper lainnya merupakan camper terbaik dari DBL Camp  Tournament di GOR Pacific yang berstatus unselected camper.

“Semua pemain masih  punya peluang. Walau mereka sudah gagal terpilih dan berlatih di GOR Pacific, mereka masih punya kesempatan kedua untuk jadi DBL All-Star. Kami ingin mereka membuktikan bahwa pilihan kami tidak memilih mereka itu salah,” ujar Shane Froling, koordinator camp.