Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bagi kapten Tottenham, Younes Kaboul, kemenangan atas Nottingham Forest pada babak ketiga Piala Liga di White Hart Lane, Rabu (24/9), adalah harga mati.
"Pertandingan pada Rabu ini penting karena kami ingin menangkan trofi musim ini. Selain itu, kami perlu bangkit setelah hasil negatif belakangan ini," kata Kaboul di situs klub.
Soton belum mencicipi kemenangan lagi di empat partai terbaru di semua kompetisi. Hasil terakhir adalah kekalahan 0-1 kontra West Brom, Minggu (21/9).
Nottingham bukan lawan enteng. Skuat arahan Stuart Pearce saat ini merajai klasemen Divisi Championship dengan status tak terkalahkan. Mereka memenangkan lima dari delapan laga liga.
Sejarah pertemuan boleh saja berpihak kepada Tottenham karena mereka tidak pernah kalah di empat bentrokan terakhir. Namun, kedua tim sudah tidak saling berhadapan sejak 2005, sehingga faktor nonteknis ini mungkin tidak banyak memengaruhi performa di lapangan.
Jika memang serius ingin melangkah lebih jauh di turnamen ini, Tottenham perlu berkekuatan penuh melawan Forest. Dilema mungkin sedang dirasakan Manajer Lili Putih, Mauricio Pochettino. Andai menurunkan kekuatan terbaik, risiko kelelahan membayangi mengingat mereka harus bersua rival sekota, Arsenal, di EPL, Sabtu (27/9).
Dengan pola andalan 4-2-3-1, Pochettino akan memberi kesempatan Roberto Soldado membuktikan diri. Striker berusia 29 tahun itu belum dipercaya sebagai starter musim ini karena kalah bersaing dengan Emmanuel Adebayor.
Soldado pastinya termotivasi memikat sang bos lewat gol-golnya ke gawang Nottingham sehingga dirinya dapat bermain melawan Arsenal sejak menit awal.
Kiper Michel Vorm bisa menggantikan Hugo Lloris sebagai sosok di bawah mistar gawang Spurs. Tugasnya tidak akan mudah. Bomber tim tamu, Britt Assombalonga, sudah mengantongi delapan gol dari delapan penampilan di liga. Sebanyak tiga gol disarangkannya ke jala partisipan EPL musim lalu, Fulham, Kamis (18/9).