Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pembagian Jatah Hak Siar: Subsidi Rp3 M,Dimana Ya?

By Editor Eko Widodo - Kamis, 20 Maret 2014 | 14:45 WIB
Persebaya Surabaya, bernilai jual. (Persebaya.co.id)

Untuk membeli hak komersial kompetisi, BV Sport menggelontorkan dana Rp 1,5 triliun dengan sistem cicil setahun sekali. Musim lalu, PT LI mendapat gelontoran dana Rp75 miliar. Musim 2014 angkanya meningkat Rp100 miliar.

Uang tersebut kemudian dikelola PT LI untuk mensubsidi klub, pembagian jatah hak siar, uang hadiah, serta biaya penyelenggaraan kompetisi. Di luar jatah fee siaran langsung, klub mendapat subsidi sebesar Rp3 miliar musim ini. Namun, uang tersebut belum mengucur hingga kini.

“Janjinya kisaran Rp3 miliar, tapi sampai sekarang kami belum menerima sepeser pun dari hak siar. Kami akan tanyakan secepatnya pada PT LI,” ujar Diar Kusuma Putra, Direktur Utama PT Mitra Muda Inti Berlian, pengelola Persebaya.

Ada anggapan PSSI dan PT LI masih gagap dengan perubahan besar sisi komersial LSI. Saat kompetisi telah berjalan, mereka masih belum menemukan formula yang pas.

“Sistem penjualan hak siar di free to air dan pay tv adalah hal baru bagi kami. Formulasinya tengah digodok secara serius. Prinsipnya, klub harus mendapat benefit lebih dengan proporsi yang pas,” kata Joko, yang juga menjabat sebagai CEO PT LI.

Nominal fee siaran langsung yang saat ini diberlakukan bersifat sementara. PT LI akan memberlakukan peningkatan benefit pendapatan klub dengan menggunakan sistem yang berlaku di berbagai kompetisi Eropa pada 2016.

PT LI tidak lagi memakai sistem sama rata. Klub yang memiliki rating tinggi bakal mendapat pemasukan lebih.
“Kebijakan itu kemungkinan akan diberlakukan pada 2016. Prinsipnya, angka yang dikucurkan harus rasional dan proporsional dikaitkan dengan value setiap laga siaran langsung,” kata Joko.

Solusi saling menguntung­kan harus segera ditemukan PSSI maupun PT LI agar tidak muncul kesan klub dieksploitasi. Biar bagaimanapun klub adalah motor penggerak kompetisi yang harus dihargai dengan pantas.

Seiring meningkatnya jumlah pendapatan hak siar, klub berharap kecipratan pemasukan yang sepadan.

Sumber: Harian BOLA; Penulis: Ario Yosia, Fahrizal Arnas