Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
FIFA mengumumkan hari Selasa (23/9) bahwa mereka berencana membuat aturan yang memungkinkan wasit untuk menghentikan pertandingan selama tiga menit ketika terjadi benturan kepala terhadap pemain atau gegar.
Masalah gegar otak dalam sepak bola sempat menjadi berita utama belum lama ini ini, menyusul kasus yang menimpa pemain di Piala Dunia Brasil, yang salah satunya menimpa Christoph Kramer, pemain Jerman.
"Insiden-insiden di Piala Dunia telah menunjukkan bahwa peran tim dokter perlu diperkuat untuk memastikan manajemen yang benar terkait potensi kasus gegar otak dalam panasnya kompetisi," kata FIFA dalam sebuah pernyataan.
Setelah berdiskusi dengan tim dokter dan konfederasi, komite medis FIFA bakal mengajukan proposal ke komite eksekutif untuk pemperbaiki protokol aturan.
"Berdasarkan proposal, setiap kali insiden yang diduga terjadi gegar otak, wasit akan memiliki kemampuan menghentikan permainan selama tiga menit, yang memungkinkan tim dokter untuk menilai di lapangan dan memutuskan apakah pemain diduga terkena gegar otak," katanya.
Aturan baru ini memungkinkan wasit untuk memutuskan tim yang pemainnya terkena gegar apakah boleh terus bermain dengan otorisasi dari tim dokter. Tim itulah yang akan memberi keputusan akhir.
Komite medik juga melaporkan bahwa Piala Dunia di Brasil telah menjadi "contoh sukses dari perspektif medis, yaitu dengan menurunkan jumlah cedera dan absennya kasus doping positif yang dilaporkan.
"Jumlah cedera turun dari 2,7 per pertandingan di Piala Dunia 2002 menjadi 1,7 per pertandingan di Brasil 2014," kata FIFA.
"Bandingkan dengan edisi sebelumnya, yakni kurangnya cedera yang disebabkan oleh pelanggaran, yang menunjukkan perbaikan dalam perwasitan."