Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Membosankan rasanya kembali membahas sebuah titik di tengah perjalanan Chelsea pada musim yang baru lalu. Perselisihan Jose Mourinho dan Roman Abramovich menyangkut kegagalan The Blues memperoleh bek tengah baru memang kerap diungkit dan kini telah menjadi berita basi.
Eh, hal baru yang terkait kasus itu justru menunjukkan bahwa pepatah lama bahwa “setiap kejadian mengandung hikmah tersembunyi” tetap benar adanya.
Pada Januari lalu Mourinho kecewa lantaran Roman ogah membeli Tal Ben Haim dari Bolton karena miliarder asal Rusia itu menganggap sudah terlalu banyak kucuran pound yang belum dimaksimalkan Jose. Pelan lalu, Ben Haim akhirnya didapat Chelski dengan gratis karena kontraknya di The Trotters sudah kadaluwarsa.
Sebenarnya Ben Haim juga diincar eks bos Bolton, Sam Allardyce, yang kini membesut Newcastle. Tapi, bek tangguh asal Israel itu jelas lebih memilih klub yang berlaga di Liga Champion ketimbang The Magpies, yang baru mulai mereformasi diri.
Eks andalan Maccabi Tel Aviv tersebut resmi dikontrak hingga 2011. Seperti halnya dua pemain baru Chelsea lain, Steve Sidwell dan Claudio Pizarro, pemain berumur 25 tahun tersebut akan bergabung bulan depan dalam tur pramusim ke Amerika Serikat.
“Saya tidak sabar turun di Liga Champion sebagai pertandingan resmi pertama saya di Eropa bersama Chelsea,” katanya singkat seusai meneken kontrak di Stamford Bridge pada Chelsea TV.
Koran-koran London menyebut kedatangan sang pemain ibarat embun yang menyejukkan hati Mourinho. “Tal” dalam bahasa ibrani memang berarti “tetesan embun”, sedangkan “Ben Haim” berarti “anak kehidupan”. So, jelas bukan dari mana metafora di atas berasal?
Pasti kini Mourinho tidak perlu lagi repot-repot merotasi gelandang semodel Michael Essien atau Geremi Njitap ke posisi bek sentral. Ya, sudah ada Ben Haim, sih!
(Penulis: Darojatun)