Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Arema Cronus: Hendro Siswanto Siap Musim Depan

By Editor Eko Widodo - Selasa, 18 Maret 2014 | 08:29 WIB
Hendro Siswanto, baru siap musim depan. (Herka Yaris P.)

Pemain Arema Cronus, Hendro Siswanto, diminati oleh klub Jepang, Consadole Sapporo, yang ingin meminjamnya selama satu musim. Namun, Hendro menolak. Apa alasannya? Berikut penuturannya kepada kontributor Harian BOLA di Malang, Iwan Setiawan.

Bagaimana perasaan Anda setelah tahu klub asal Jepang, Consadole Sapporo, ingin meminjam Anda selama satu tahun?
Biasa saja. Walau begitu, bukan berarti saya meremehkan penawaran itu karena saat ini saya memilih untuk fokus bermain di Arema agar mendapatkan kesempatan main lebih banyak. Musim ini saya belum pernah menjadi starter. Dibanding musim lalu, kesempatan bermain saya di musim ini jelas masih kurang.

Berarti tidak tertarik dengan tawaran untuk bermain di Jepang?
Sebenarnya saya tertarik, tapi akan lebih baik kalau pada musim depan saya bergabung ke Consadole Sapporo. Tahun ini saya akan melangsungkan pernikahan. Saya ingin mempersiapkan pernikahan ini lebih dulu. Selain itu, musim ini akan saya gunakan untuk melakukan persiapan. Kalau sudah siap, saya mungkin tak ragu lagi untuk main di Jepang.

Persiapan apa saja yang dilakukan?
Bersaing di tim Arema dulu. Setelah itu, baru saya baru berani bersaing di Sapporo. Pemain sepak bola itu butuh main. Semoga saja memang mereka benar-benar membutuhkan tenaga saya.
 
Yakin Consadole Sappo­ro masih mau menunggu sampai musim depan?
Kalau tawarannya hanya untuk musim ini, mungkin belum rezeki buat saya yang tetap berharap musim depan. Tapi, tidak masalah. Yang penting saya mencapai target bermain reguler lebih baik dulu.

Apakah pada musim ini Anda merasa ada pe­nu­runan dari sisi permainan?
Saya selalu berusaha maksimal baik dalam latih­an maupun jika diberikan kesempatan main. Namun, kalau jarang main pasti akan berpengaruh ke stamina dan feeling ball dalam pertandingan.

Sumber: Harian BOLA; Penulis: Iwan Setiawan, kontributor Malang