Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Empat Nirpoin Beruntun Milan: Pertama Sejak 2002

By Tulus Muliawan - Senin, 17 Maret 2014 | 22:29 WIB
Mario Balotelli, tengah mengalami periode sulit (Claudio Villa/Getty Images)

4 dari Parma di San Siro bahkan sempat memicu kemarahan tifosi.

Kegeraman para suporter tampak wajar lantaran performa tim memang sangat amburadul. Dalam empat laga teranyar Milan selalu menelan pahit kekalahan masing-masing dari Juventus (0-2), Udinese (0-1), Atletico Madrid (1-4), dan Parma (2-4).

Fenomena semacam itu telah lama tak dialami Milan. Terakhir kalinya Il Diavolo menderita empat kekalahan secara konsekutif adalah pada musim 2001/02. Tim yang kala itu dibesut oleh Carlo Ancelotti takluk dari Roda JC (0-1), Inter (0-1), Bologna (0-2), dan Hapoel Tel Aviv (1-2).

"Dalam dua tahun terakhir Milan berada dalam situasi sulit lantaran mereka banyak melakukan kesalahan dalam transfer pemain. Saya berharap semuanya berjalan lebih baik di masa depan," kata Maurizio Ganz, sosok yang mengantar Milan merengkuh scudetto pada musim 1998/99.

Opini Ganz boleh jadi ada benarnya. Perekrutan Alessandro Matri dari Juventus pada awal musim ini menjadi potret besar kegagalan Milan di bursa transfer. Didatangkan dengan biaya mencapai 11 juta euro, Matri hanya sanggup membuat satu gol dalam  18 laga di semua ajang. Karena itu, Milan lantas meminjamkan Matri ke Fiorentina pada Januari silam.