Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Hadapi Feyenoord, Ajax Waspadai Teror Penonton

By Indra Citra Sena - Minggu, 21 September 2014 | 16:30 WIB
Niklas Moisander, wajib menenangkan rekan-rekannya. (Jean Catuffe/Getty Images)

6 Eredivisie 2014/15. De Godenzonen alias Anak-anak Dewa harus menyambangi Stadion De Kuip, yang notabene merupakan markas dari sang rival tradisional, Feyenoord Rotterdam, Minggu (21/9).

Dalam duel bertajuk De Klassieker itu, Ajax memang kerap menuai hasil mengecewakan, khususnya di empat musim terakhir. Kalaupun menang, pasukan Frank De Boer cuma bisa meraih skor tipis. Padahal, kualitas pemain yang dimiliki Ajax dapat dikatakan jauh lebih baik dibanding Feyenoord

Mengenai hal ini, De Boer menyatakan bahwa anak asuhnya acap kali kehilangan fokus di tengah-tengah laga versus Feyenoord akibat terpengaruh oleh segala bentuk teror yang dilakukan pendukung tim tuan rumah.

Rivalitas abadi antar kedua klub membuat fan Feyenoord, terutama kelompok garis keras yang disebut Het Legioen, melancarkan intimidasi maksimal kepada para pemain Ajax. Karena itu, De Boer lantas meminta Niklas Moisander dkk. agar dapat menjaga konsentrasi sepanjang pertandingan.

“Saya telah menekankan kepada para pemain untuk tetap tenang dan menikmati laga kontra Feyenoord di De Kuip. Saya paham pendukung lawan akan melakukan berbagai upaya guna menjatuhkan mental bertanding kami. Tapi, saya yakin kami bisa menghadapinya,” kata De Boer seperti dilansir De Telegraaf.

Di laga ini, Ajax juga terancam tak bisa diperkuat oleh gelandang andalan sekaligus pencetak gol terbanyak De Amsterdammers di Eredivisie, Lasse Schoene. Pemain berkebangsaan Denmark itu mengalami cedera hamstring pada partai penyisihan grup Liga Champion versus PSG, Kamis (17/9).

“Schoene mengalami masalah pada pahanya. Dia terlihat baik-baik saja saat menjalani sesi latihan sebelum melawan PSG. Namun, segalanya berubah setelah dia mengeksekusi seluruh sepak pojok dan tendangan bebas dalam pertandingan. Dia masih diragukan tampil di laga De Klassieker,” ujar De Boer.