Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kemenangan dramatis Liverpool di kandang Norwich, Sabtu (23/1/2016), menggambarkan kekuatan sekaligus kelemahan mereka. Manajer The Reds, Juergen Klopp, berjanji untuk segera memperbaiki kelemahan tersebut.
Liverpool memetik tiga poin dari kandang Norwich, Carrow Road, berkat kemenangan dengan skor 5-4. Hasil itu membuktikan adanya peningkatan ketajaman The Reds.
Tiga hari sebelum laga tersebut, Liverpool memukul Exeter 3-0 di Piala FA. Namun, masalah lama tetap menggerogoti Si Merah. Lini pertahanan mereka masih keropos dan kepayahan saat menghadapi situasi bola mati.
Baca juga: Kendala Klasik Liverpool yang Makin Kronis
Musim ini, Liverpool kebobolan 32 kali di liga. Catatan itu paling buruk di antara tim penghuni 11 besar klasemen sementara. Problem antisipasi mereka terhadap set-piece tak kalah mengerikan.
Empat alias seluruh gol kemasukan Liverpool di kandang Norwich berawal dari situasi bola mati lawan. Perinciannya, dua gol bermula dari sepak pojok, satu lewat penalti, dan satu via tendangan bebas.
Total, Reds kebobolan delapan kali dari sepak pojok alias yang terbanyak di Premier League musim ini. Klopp berjanji mencari solusi atas masalah yang menurutnya tak bisa diabaikan lagi.
8 - Liverpool have conceded a Premier League-high eight goals from corner situations in 2015-16. Sloppy.
— OptaJoe (@OptaJoe) January 23, 2016
"Kami selalu bekerja keras mengatasi kelemahan-kelemahan tim ini. Masalahnya bukan karena formasi atau kualitas bola mati lawan, melainkan tentang apa yang kami lakukan dalam situasi tersebut," ucap Klopp kepada Sky Sports.
"Saat masih menjadi pemain, kualitas saya di bawah rata-rata. Namun, saya tidak merasa sesulit itu ketika menghadapi situasi bola mati," katanya.
Mamadou Sakho cs di lini belakang Liverpool harus segera meningkatkan kinerja kalau tak mau semakin dicibir manajer dan pendukung mereka sendiri.