Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Sepak Bola Rumania Mencari Ikon Baru

By Senin, 18 Januari 2016 | 16:32 WIB
Penyerang Rumania, Bogdan Stancu (kiri), melakukan selebrasi setelah mencetak gol di laga persahabatan melawan Italia di Renato Dall'Ara Stadium, Bologna (17/11/2015). (GIUSEPPE CACACE/AFP)

Nama Gheorge Hagi atau Adrian Mutu seperti sudah sinonim dengan timnas Rumania. Kini, publik negeri yang berada di sisi timur Eropa tersebut tak bisa menunjuk satu ikon menonjol di skuat Tricolorii.

Hagi punya julukan Diego Maradona dari Pegunungan Carphatia. Ia bersama Mutu menjadi pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah Rumania (35 gol).

Generasi terbaik negeri asal kisah Drakula atau Vlad the Impaler itu ialah tim di Piala Dunia 1994. Kala itu, Hagi memimpin rekan-rekan setimnya melangkah ke perempat final sebelum dikalahkan oleh Swedia di babak adu penalti.

Angkatan Hagi masih dominan pada awal 2000-an meski ada generasi baru seperti Mutu atau Cristian Chivu yang mulai mencuat. Mereka membantu Tim Tiga Warna finis di perempat final Euro 2000, kalah dari Italia.

Generasi baru Rumania saat ini memang tak punya sosok yang menonjol seperti Hagi. Kendati demikian, situasi tersebut malah menguntungkan mereka. Lawan menjadi tak punya referensi soal siapa sosok kunci dalam permainan Rumania.

"Saya pikir kami tak punya bintang besar dalam tim yang selevel dengan bintang Prancis, Jerman, atau Spanyol. Namun, kami memiliki tim yang bagus. Dalam sepak bola, itulah hal terpenting. Kesolidan tim sanggup memberikan jauh lebih banyak dari nama besar," kata kapten Razvan Rat di situs UEFA.

Pelatih Anghel Iordanescu jelas punya peran krusial dalam membangun tim solid.

Pria berusia 65 tahun itu membuat Rumania sulit dikalahkan. Simak fakta bahwa Gabriel Torje dkk. tidak pernah kalah di kualifikasi.

Rumania memang mencatatkan lima hasil imbang, tetapi lima kemenangan lain tak bisa dianggap remeh.

Bila berhasil mengejutkan di Euro 2016, siapa tahu pendukung Tricolorii bisa menemukan ikon baru.

Meniru Atletico

Pertahanan menjadi kekuatan utama Rumania. Gawang Ciprian Tatarusanu cuma kebobolan di dua laga kualifikasi.

Kesolidan di belakang tampaknya berbuah kesulitan tim buat mencetak gol mengingat mereka mencatat tiga hasil imbang tanpa gol.

"Gaya bermain kami memang fokus kepada ketepatan di bagian pertahanan. Tim ini cerdas dari sisi taktik di lini belakang. Ide dasarnya ialah cara agar tidak kebobolan. Dari situ, kami mencoba menciptakan peluang dan mencetak gol," ujar Razvan Rat.

"Anda bisa membandingkan gaya bermain kami dengan Atletico Madrid milik Diego Simeone. Anda harus bekerja bersama di belakang, kemudian menyerang bersama," ucapnya lagi.

Penulis: Anggun Pratama

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P