Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tiket leg kedua partai semifinal Piala Jenderal Sudirman (PJS) antara Arema Cronus dan Mitra Kukar di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (17/1/1016), makin diburu.
Selama tiga hari, ticket box dibuka di kantor manajemen Arema di Jalan Kertanegara 7, Kota Malang. Setiap hari ada kurang lebih 1.000 pembeli tiket yang rela mengantre di halaman parkir.
Manajemen Arema sengaja membuka ticket box lebih awal demi mengurangi tiket yang beredar di calo. Biasanya, setiap kali big match berlangsung di Stadion Kanjuruhan, 11.000 dari 44.350 tiket yang dicetak justru beredar di calo.
Hal itu berarti hampir 25 persen Aremania harus membeli tiket di calo. Parahnya, harga tiket tersebut tidak wajar. Tiket ekonomi yang dibanderol Rp 35.000 bisa menjadi RP 50.000 sampai Rp 75.000. Hal inilah yang selama ini dikeluhkan oleh suporter.
Aremania pun rela mengantre lebih awal di kantor manajemen Arema, jauh-jauh hari sebelum pertandingan, demi menghindari harus membeli tiket di calo.
"Lebih baik antre 4 sampai 5 jam dari pada beli di calo. Saya tidak beli satu tiket, tetapi sama teman-teman jadi enam orang. Kalau beli di calo bisa habis Rp 450.000-an. Kalau di ticket box kan cuma Rp 210.000 untuk enam tiket," kata Syahrul Alamsyah, salah satu Aremania.
Aremania berharap manajemen dan panpel akan membuka banyak ticket box untuk memerangi calo tiket, karena yang jadi korban selama ini adalah Aremania.
"Biasanya, kalau pertandingan besar, tiket sulit didapat. Hanya ada di calo pinggir jalan, tapi harganya enggak masuk akal," kata Syahrul menambahkan.
Saat ini, manajemen Arema masih berpikir keras mencari cara untuk mengurangi larinya tiket ke calo. Ada indikasi calo mendapatkan tiket dari orang internal manajemen Arema.
Jumlah tiket yang dijual di ticket box kantor manajemen Arema, Stadion Kanjuruhan, dan dua radio lokal jumlahnya tak lebih dari 15.000 lembar.
Ada 16.000 tiket yang dialokasikan kepada korwil suporter untuk dijual kepada anggotanya. Sisa 13.350 tiket yang dicetak itulah yang banyak lari ke calo, dan sebagian untuk free pass undangan, termasuk keluarga pemain dan sponsor.