Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ini Daftar Pemenang Ballon d'Or yang Jadi Pelatih

By Theresia Simanjuntak - Rabu, 13 Januari 2016 | 20:18 WIB
Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, melakoni debut sebagai arsitek tim saat menghadapi Deportivo La Coruna di Stadion Santiago Bernabeu pada 9 Januari 2016. (DENIS DOYLE/GETTY IMAGES)

Penunjukkan legenda sepak bola Prancis, Zinedine Zidane, sebagai pelatih Real Madrid membawanya jadi salah satu dari sedikit eks pemenang Ballon d'Or yang melatih usai gantung sepatu.

Zidane resmi bertugas sebagai arsitek Madrid pada 4 Januari 2016, menggantikan Rafael Benitez.

Meski belum berpengalaman melatih klub besar, Zidane mendapat kepercayaan yang besar dari suporter Madrid berkat pencapaiannya selama masih menjadi pemain.

Pria asal Prancis itu mencicipi berbagai kesuksesan sebagai pesepak bola, seperti trofi Piala Dunia 1998, Euro 2000, Liga Champion 2001-2002, dan sebagainya.

Zidane pernah menyabet Ballon d'Or yang kala itu merupakan penghargaan pemain terbaik Eropa pada 1998.

Pelatih berusia 43 tahun itu bukan orang pertama bekas pemenang Ballon d'Or yang terjun sebagai pelatih.

Franz Beckenbauer


Pemain legendaris Bayern Muenchen dan timnas Jerman, Franz Beckenbauer, berbicara mengenai Piala Dunia 2010 di Sandton Convention Centre, Johannesburg, Afrika Selatan, 8 Juni 2010.(MARTIN ROSE/GETTY IMAGES)

Der Kaizer. Begitu julukan legenda sepak bola Jerman ini. Ia menyabet trofi Ballon d'Or dua tahun beruntun: 1972 dan 1973.

Tak hanya sukses sebagai pemain, Beckenbauer juga apik dalam melatih. Ia membawa Jerman Barat kampiun PD 1990 dan mempersembahkan gelar Ligue 1 1990-1991 kepada Marseille.

Beckenbauer juga memimpin Bayern Muenchen menyabet trofi Bundesliga 1993-1994 dan Piala UEFA 1995-1996.

Luis Suarez

Jauh sebelum memiliki Luis Suarez asal Uruguay, Barcelona pernah diperkuat pemain hebat dengan nama sama pada 1955-1961.

Suarez memenangi Ballon d'Or pada 1960 berkat kontribusi pentingnya membawa Barca menjuarai La Liga 1959-1960 dan Piala Fairs 1960.

Setelah memutuskan pensiun pada 1973, mantan gelandang berpaspor Spanyol itu beralih profesi menjadi pelatih pada 1975.

Inter Milan, bekas klubnya, merupakan tim senior pertama yang diasuh.

Johan Cruyff

Tidak berlebihan menyebut Cruyff sebagai mantan pemain sekaligus pelatih tersukses sepanjang sejarah sepak bola.

Selama bermain, pemilik Ballon d'Or 1971, 1973, dan 1974 itu meraih 23 gelar di level klub, termasuk Piala Champion 1970-1971, 1971-1972, 1972-1973.

Pria asal Belanda itu kemudian merengkuh 14 titel sebagai pelatih. Kesuksesan terbesarnya sebagai arsitek terjadi di Barcelona.

Marco van Basten


Ekspresi Marco van Basten saat masih menjadi pelatih Heerenveen menghadapi Ajax Amsterdam dalam lanjutan Eredivisie 2012-2013 di AmsterdamArena, Amsterdam, Belanda, pada 19 April 2013.(DEAN MOUHTAROPOULOS/GETTY IMAGES)

Semasa bermain, Van Basten merupakan salah satu bomber paling berbahaya. Legenda asal Belanda itu cuma memperkuat dua tim dan membawa keduanya sukses di dalam dan luar negeri: Ajax Amsterdam dan Milan.

Pemenang Ballon d'Or 1988, 1989, dan 1992 tidak cukup sukses sebagai pelatih. Timnas Belanda, Ajax, Heerenveen, dan AZ Alkmaar adalah klub-klub yang pernah dilatihnya.

Saat ini, Van Basten berstatus asisten pelatih di timnas Belanda.

Lothar Matthaeus

Berkarier sebagai pesepak bola pada 1979-2000, Matthaeus meraih banyak gelar bersama Borussia Monchengladbach, Bayern Muenchen, Internazionale, dan MetroStars.

Mantan gelandang itu juga anggota timnas Jerman yang menjuarai Piala Dunia 1990 dan Euro 1980.

Pemenang Ballon d'Or 1990 itu mulai melatih pada 2001 sampai 2011. Sayang, karier melatihnya tak secemerlang karier bermain.

Kevin Keegan

Keegan merupakan salah satu pemain penting di masa kejayaan Liverpool. Mantan penyerang itu memperkuat The Reds pada 1971-1977, meraih sembilan gelar, termasuk Liga Champion 1976-1977.

Peraih Ballon d'Or 1978 dan 1979 itu juga meraih kesuksesan saat hijrah ke klub Bundesliga, Hamburg.

Pensiun pada 1985, Keegan mulai melatih pada 1992. Newcastle menjadi tim asuhan pertamanya.

Bagi The Magpies, Keegan adalah legenda. Usai membawa tim itu promosi ke EPL pada 1993, Keegan memimpin Newcastle menjadi runner-up pada 1995-1996 dan 1996-1997.

Hristo Stoichkov

Tak terbantahkan, Stoichkov adalah pemain terbaik dalam sejarah Bulgaria. CSKA Sofia dan Barcelona adalah dua klub beruntung yang pernah merasakan jasa mantan bomber tajam ini.

Keberhasilan mengantarkan Barca menjadi runner up Liga Champion 1993-1994 dan Bulgaria menduduki peringkat 4 Piala Dunia 1994 membawanya menyabet trofi Ballon d'Or 1994.

Stoichkov aktif melatih pada 2004 sampai 2013. Sofia adalah klub terakhir yang dilatihnya.

Michel Platini


Presiden UEFA, Michel Platini.(AFP)

Sebelum menjadi orang nomor satu di UEFA, perah Ballon d'Or 1983, 1984, dan 1985 ini pernah terjun sebagai pelatih. Namun, hanya satu tim yang diasuhnya, yakni timnas Prancis pada 1988-1992.

Selama menjadi pemain, Platini cuma membela tiga tim. Nanci, Saint-Etienne, dan terutama Juventus meraih berbagai trofi selama diperkuat Platini.

Sang gelandang juga anggota timnas Prancis yang menjuarai Euro 1984.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P