Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Arsenal vs Chelsea, Kedatangan Mimpi Buruk Wenger

By Minggu, 24 Januari 2016 | 11:51 WIB
Aaron Ramsey berebut bola dengan Eden Hazard di pertandingan Chelsea melawan Arsenal pada 19 September 2015 di Stamford Bridge. (IAN WALTON/GETTY IMAGES)

Jangan lihat perbedaan 13 peringkat dan 19 poin di antara kedua tim. Chelsea masih akan menyulitkan Arsenal dalam derbi London pada pekan ke-23 Premier League, Minggu (24/1) di Emirates.

Kalau hanya klasemen yang dijadikan acuan, Chelsea seharusnya tidak ada apa-apanya dibandingkan Arsenal.

The Gunners merupakan salah satu kandidat kuat juara, sementara The Blues masih beredar tidak terlalu jauh dari zona maut.

Pada Desember lalu, Manajer Arsenal, Arsene Wenger, bahkan sempat dimintai komentarnya soal kemungkinan Chelsea terdegradasi.

"Tidak. Jika Anda bertanya apakah Chelsea sedang bertarung untuk tidak terdegradasi, saya akan bilang: sama sekali tidak. Chelsea tidak sedang dalam pertarungan di zona degradasi. Kualitas tim akan memastikan mereka tetap di Premier League," ujar Wenger kepada Dailymail.

Wenger rasanya bukan sedang bersikap diplomatis. Dia merasakan sendiri bagaimana kuatnya Chelsea, terutama sejak tim mereka bertabur bintang pada era kepemilikan Roman Abramovich.

Fakta berbicara. Wenger, yang melatih Arsenal sejak 1996/97, pernah merasakan dominasi nyaris total atas Chelsea.

[video]https://video.kompas.com/e/4718922883001_ackom_pballball[/video]

Semuanya berubah sejak Abramovich menggelontorkan rubel untuk menggaet pemain-pemain top mulai musim kompetisi 2003/04.

Banyak yang menganggap faktor Jose Mourinho mengambil peranan besar.