Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Jangan lihat perbedaan 13 peringkat dan 19 poin di antara kedua tim. Chelsea masih akan menyulitkan Arsenal dalam derbi London pada pekan ke-23 Premier League, Minggu (24/1) di Emirates.
Kalau hanya klasemen yang dijadikan acuan, Chelsea seharusnya tidak ada apa-apanya dibandingkan Arsenal.
The Gunners merupakan salah satu kandidat kuat juara, sementara The Blues masih beredar tidak terlalu jauh dari zona maut.
Pada Desember lalu, Manajer Arsenal, Arsene Wenger, bahkan sempat dimintai komentarnya soal kemungkinan Chelsea terdegradasi.
"Tidak. Jika Anda bertanya apakah Chelsea sedang bertarung untuk tidak terdegradasi, saya akan bilang: sama sekali tidak. Chelsea tidak sedang dalam pertarungan di zona degradasi. Kualitas tim akan memastikan mereka tetap di Premier League," ujar Wenger kepada Dailymail.
Wenger rasanya bukan sedang bersikap diplomatis. Dia merasakan sendiri bagaimana kuatnya Chelsea, terutama sejak tim mereka bertabur bintang pada era kepemilikan Roman Abramovich.
Fakta berbicara. Wenger, yang melatih Arsenal sejak 1996/97, pernah merasakan dominasi nyaris total atas Chelsea.
[video]https://video.kompas.com/e/4718922883001_ackom_pballball[/video]
Semuanya berubah sejak Abramovich menggelontorkan rubel untuk menggaet pemain-pemain top mulai musim kompetisi 2003/04.
Banyak yang menganggap faktor Jose Mourinho mengambil peranan besar.
Mou bisa dibilang manajer peletak batu pondasi kebesaran Chelsea Abramovich dan rekor Wenger menghadapi Mourinho sangat memprihatinkan.
Dia hanya menang sekali dalam 15 duel! Namun, saat Mourinho tidak ada di bangku manajer pun, status Chelsea sebagai mimpi buruk Wenger tidak berubah.
The Blues pernah tidak terkalahkan sepanjang musim 2011/12 dan 2012/13.
Padahal, saat itu kursi pelatih Chelsea sedang bergolak dengan memakai tiga orang pelatih: Andre Villas-Boas, Roberto Di Matteo, dan Rafael Benitez.
Lebih ke belakang lagi, pada 2008/09, Arsenal pernah dua kali kalah di kandang sendiri di ajang Piala FA dan Premier League.
Padahal, ketika itu Chelsea hanya dilatih arsitek sementara pengganti Luiz Felipe Scolari, Guus Hiddink.
Nama yang disebut terakhir sekarang kembali menangani Chelsea. Hiddink akan memimpin The Blues menyambangi Emirates Minggu besok.
Sekali lagi, bintang-bintang Chelsea bakal mencoba menghadirkan mimpi buruk kepada Wenger dan pasukannya.
Cesc Fabregas cs. pasti akan habis-habisan karena Hiddink sendiri menyatakan timnya belum aman dari ancaman degradasi.
"Kami sekarang memang sudah bisa bernapas sedikit lebih lega. Tapi, jangan kemudian menjadi tidak realistis. Tim hanya beberapa poin di atas garis degradasi. Kami harus bekerja keras, sangat berkonsentrasi, dan berusaha selalu mendapatkan poin," ujar Hiddink kepada Talksport.
Di lain pihak, Arsenal juga akan mengharamkan hasil selain kemenangan.
Jarak yang rapat di antara tiga peringkat teratas bisa membuat Aaron Ramsey dkk. terlempar dari puncak klasemen jika gagal menang sementara Leicester City dan Manchester City sukses memetik angka penuh.
Sebuah laga hebat akan mentas di Emirates. Apalagi jika bintang-bintang sumber kreativitas kedua tim bisa pulih tepat waktu.
Wenger optimistis bisa kembali menurunkan Alexis Sanchez dan Mesut Oezil.
"Saya harap Sanchez dan Oezil akan kembali saat kami menghadapi Chelsea," ucapnya di Express.
Sementara itu, Hiddink berharap Eden Hazard bisa merumput. Kami berhati-hati, tidak mau terburu-buru. Tapi, ada kemungkinan Hazard bisa bergabung dengan tim untuk laga melawan Arsenal."
Penulis: Dwi Widijatmiko