Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bukan hanya skuat utama Manchester United yang tengah menurun prestasinya. Tim junior Setan Merah juga ikut terpuruk sepanjang musim 2015-2016.
Saat ini, tim U-18 Manchester United masih tertahan di peringkat 11 alias dua terbawah di Premier League Northern Division. Namun, penurunan performa tim junior Manchester United terjadi bukan tanpa alasan.
Menurut Dailymail, akademi sepak bola Manchester United mulai kesulitan menghasilkan pesepak bola bertalenta tinggi. Maklum, pihak klub telah memotong anggaran untuk mengelola sekolah sepak bola mereka menjadi hanya 3,5 juta pound (69,5 miliar rupiah) per tahun.
Angka tersebut terpaut cukup signifikan jika dibandingkan dengan anggaran pengelolaan akademi sepak bola milik Manchester City atau bahkan Chelsea.
Manchester City menginvestasikan dana hingga 12 juta pound (237,8 miliar rupiah) per tahun untuk mengelola akademi sepak bola mereka, sedangkan anggaran akademi Chelsea berkisar 7 juta pound (138,6 miliar rupiah).
Sementara itu, bayaran pelatih di akademi sepak bola Manchester United adalah 20 ribu pound (397,3 juta rupiah) per tahun. Manchester City berani membayar pelatih akademi mereka dua kali lipat dari angka yang ditawarkan kubu Man United.
Melihat kondisi terkini, tak heran jika Man United kesulitan melahirkan bintang muda baru. Padahal, sebelumnya klub ini punya sederet pemain jebolan akademi dengan prestasi membanggakan.
David Beckham, Nicky Butt, Paul Scholes, Phil dan Gary Neville merupakan mantan pemain akademi Manchester United yang sukses meraih sederet gelar bersama klub tersebut.
Di bawah arahan Manajer Sir Alex Ferguson, mereka sukses meraih treble pada musim 1998-1999, dengan menjuarai Premier League, Piala FA, dan Liga Champions.