Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Baju Longgar dan Nama Besar Bikin Walcott Kikuk

By Anju Christian Silaban - Minggu, 24 Januari 2016 | 18:21 WIB
Manajer Arsenal, Arsene Wenger (kiri), berjalan bersama Theo Walcott (tengah) yang masih berusia 16 tahun di lapangan latihan di Hetfordshire, 20 Januari 2016. (ANDREW STUART/AFP)

Theo Walcott kembali mengungkit awal kariernya bersama Arsenal. Ada sejumlah cerita menarik, mulai dari pakaian gombroh hingga rasa takjub terhadap deretan bintang di skuad The Gunners.

The Gunners merampungkan transfer Walcott dari Southampton pada 20 Januari 2006. Ketika itu, dia tercatat sebagai pemain remaja termahal dengan banderol 9 juta poundsterling.

Ini menjadi lompatan besar bagi Walcott yang baru berusia 16 tahun. Namun, dia ternyata belum menyiapkan kehidupannya sebagai pemain di klub besar.

Pakaian yang dikenakan Walcott bisa menjadi contoh. Dia menjalani sesi perkenalan pemain baru dengan sebuah kemeja berwarna jamur. Ukurannya tidak pas dengan tubuh Walcott.

"Saya hanya bisa mengenang hari pertama di sini dengan wajah bayi dan baju gombroh. Saya memang tidak memiliki baju sehingga harus membelinya terlebih dahulu. Entah bagaimana, saya mendapatkan kemeja yang longgar," kata Walcott.

Kemeja tersebut bukan dibeli menggunakan uang pribadi Walcott, melainkan sang ayah, Donald Walcott.

Walcott mengaku tak menggunakan uang pribadi untuk membeli kemeja longgar tersebut. Sang ayah, Donald Walcott, membelikannya.

"Ini menunjukkan betapa mudanya saya ketika itu," tutur pemain bernomor 14 ini.

Walcott muda juga merasa kikuk ketika memasuki ruang ganti tim utama Arsenal. Maklum, skuad The Gunners masih dihuni sejumlah nama besar seperti Thierry Henry, Robert Pires, dan Patrick Vieira.

"Sejujurnya, saya merasa ketakutan. Lagi-lagi, saya menggunakan pakaian yang tidak pas. Mulai dari kaus hingga tracksuit terlalu besar untuk saya," ujar dia.