Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Edin Dzeko mendapat sambutan meriah di Roma ketika didatangkan dari Manchester City pada awal musim ini dengan status pinjaman. Ia dianggap sebagai pembelian tepat buat mengatasi kurangnya ketajaman tim.
Di Roma, Dzeko mendapat nomor punggung sembilan yang "hanya" dipakai oleh penyerang tajam.
Maklum, di sepanjang Serie A 2014/15, Roma cuma membuat 54 gol. Jumlah gol itu yang terendah di enam besar klasemen final.
Dzeko pun langsung memberi gebrakan pada awal kariernya bersama Roma. Di laga debut, ia membuat assist buat gol Alessandro Florenzi saat Roma bermain imbang 1-1 dengan Verona.
Penyerang berusia 29 tahun itu lantas menjadi penentu kemenangan Roma atas Juventus di Stadion Olimpico dengan skor 2-1.
Siapa yang menyangka gol itu merupakan yang terakhir Dzeko dalam keadaan open play di Serie A.
Striker asal Bosnia-Herzegovina itu membuat dua gol dari titik penalti ke gawang Lazio (2-1) pada 8 November 2015 dan Bologna (2-2) pada 21 November 2015.
Bila dirata-ratakan, Dzeko membuat satu gol tiap 420 menit! Luciano Spalletti yang baru sekitar sepekan melatih Roma terus memberi dukungan agar Dzeko bisa kembali menemukan ketajamannya.
"Ia memang sedang tidak beruntung dan kami akan membantunya melewati momen buruk ini. Striker seperti Dzeko adalah tipe pemain yang kurang pada periode pertama kepelatihan saya di Roma," kata sang pelatih di Il Messagero.
Pelatih berkepala plontos itu tak hanya berurusan dengan mental pemain, tetapi juga harus melawan sejarah.
Sejak Vincenzo Montella menjadi pemain Roma terakhir yang sanggup mengoleksi lebih dari 20 gol dalam satu musim pada 2004-05, tak ada lagi penyerang bernomor punggung sembilan Roma yang bisa menyamai catatan tersebut.
Montella pada musim itu membuat 21 gol. Ia kalah dari Cristiano Lucarelli (Livorno/24 gol) dan Alberto Gilardino (Parma/23) dalam persaingan pencetak gol terbanyak Serie A.
Hampir semua penerus Montella tak terlalu sukses menjadi andalan di lini depan Roma.
Mirko Vucinic, Marco Borriello, dan Pablo Osvaldo kesulitan mendekati koleksi gol Montella. Penyerang lain semacam Mattia Destro, Fabio Borini, atau Seydou Doumbia malah bisa dibilang gagal membuat publik Roma terkesan!
Francesco Totti tak masuk dalam daftar penerus Montella, apalagi dalam daftar pemain gagal, karena ia bukan penyerang murni seperti Montella. Totti adalah trequartista yang menjelma menjadi penyerang tengah.
Dalam posisi itu, Totti sanggup menjadi andalan Roma buat mendulang gol. Hanya, pada usianya yang kini sudah 39 tahun, tentu tidak mudah untuk terus mengandalkan sang kapten sebagai pencetak gol.
Seharusnya, beban untuk membobol gawang lawan kini ada di pundak Edin Dzeko.
Penulis: Anggun Pratama