Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jadi Pelatih Klub Malaysia, Kurnia Sandy Didukung Rekan Primavera

By Sabtu, 23 Januari 2016 | 22:04 WIB
Mantan pemain timnas Primavera, Supriyono (kiri) dan Indriyanto Nugroho (kanan) turut berpartisipasi di Liga BOLA U-13 dan U-15 musim 2015/2016. (THOMAS RIZAL/JUARA.net)

Team, salah satu klub Malaysia Premier League.

“Tentu merupakan suatu kebanggaan melihat kolega bisa dipercaya melatih salah satu klub Malaysia Premier League. Kapasitas Sandy tidak perlu diragukan lagi, mengingat dia pernah menjadi pelatih kiper timnas U-16 sebelum Indonesia dikenai sanksi FIFA,” kata Supriyono.

“Saya mendoakan yang terbaik untuk Sandy. Saya harap di masa depan bakal banyak para pemain timnas yang berani berkarier di luar negeri,” kata Supriyono, yang saat ini melatih Mutiara Primavera, sekolah sepak bola di Bandung yang berlaga di Liga BOLA U-13 dan U-15 musim 2015-2016.

Dukungan serupa diutarakan oleh rekan Kurnia Sandy yang lain, Indriyanto Nugroho.

“Pasti saya ikut bangga mendengar kabar itu. Saya berharap ia mendapatkan yang terbaik untuk karirr dan timnya di Malaysia,” kata Indriyanto, yang juga menjadi pelatih tim Liga BOLA U-13, yakni Kabomania.

Indriyanto pun tak menampik keinginan dirinya untuk bisa mengikuti jejak sang kolega.

“Keinginan tersebut tentu ada. Ya, saya ingin melatih tim senior, juga berkarier di luar negeri. Namun, saya masih mau belajar dulu. Jika sudah waktunya, saya pasti akan melakukannya,” kata Indriyanto, yang pernah melatih tim Indonesia di ajang Gothia Cup U-15 di Swedia tahun lalu.

Sebelumnya, kabar Kurnia Sandy menjadi pelatih kiper T-Team disampaikan langsung oleh Rahmad Darmawan, Sabtu (23/1/2016).

Selain sebagai pelatih kiper timnas Indonesia U-16, mantan kiper yang pernah bergabung dengan klub Serie-A Italia, Sampdoria, itu juga pernah menjadi pelatih kiper Persipasi Bandung Raya saat tampil di Piala Jenderal Sudirman.

Penunjukkan tersebut selang beberapa bulan setelah ia pulih dari sakit. Beberapa waktu lalu, Sandy mengejutkan publik bola Indonesia karena sempat mengalami hilang ingatan dan terpaksa terbaring di rumah sakit.