Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Juventus telah mengumpulkan 10 kemenangan berurutan ketika mengalahkan Udinese pekan lalu. Juve kini mencoba meraih 11 kemenangan beruntun saat menjamu AS Roma di J-Stadium pada Minggu (24/5) atau Senin pukul 02.45 WIB.
Catatan 10 kemenangan berurutan dalam satu musim itu hanya bisa diraih oleh AC Milan (1950-51 dan 1989-90) dan Bologna (1963-64). Rentetan kemenangan itu juga menyamai catatan klub pada 1931-32.
Rekor terbaik Juventus adalah 12 kemenangan berurutan pada Oktober 2013 hingga Januari 2014 ketika tim masih dilatih oleh Antonio Conte.
Di antara rekor klub tersebut, ada catatan 11 kemenangan beruntun yang dicatat oleh AS Roma pada 2005-06. Sebuah kebetulan luar biasa mengingat Roma saat itu dilatih oleh Luciano Spalletti, yang kini kembali melatih I Lupi!
Massimiliano Allegri berpeluang menyamai catatan yang diraih Spalletti tersebut. Peluang itu sangat besar melihat performa terkini Juventus dan Roma.
Dalam 10 laga terakhir, Juventus meraih 30 poin dengan rekor memasukkan-kemasukan 26 berbanding enam. Kiper Gianluigi Buffon juga mencatat lima laga tanpa kebobolan.
Dalam periode yang sama, Roma cuma meraih 12 poin hasil dari dua kemenangan dan enam hasil imbang. Miralem Pjanic dkk membuat 12 gol dan kebobolan 11 kali.
Efek kedatangan Spalletti belum langsung terasa karena Roma hanya bermain imbang 1-1 kontra tim juru kunci, Verona.
Butuh kerja keras dan sedikit keberuntungan bagi Spalletti agar tim asuhannya bisa mengimbangi Juventus akhir pekan ini. Namun, pelatih Juventus tak menganggap remeh sang tamu.
"Mereka masih merupakan salah satu kandidat juara dan punya skuat yang sanggup memberikan ancaman buat siapa pun lawan di Serie A. Anda harus memberi respek buat tim Roma," ucap Allegri, seperti dikutip Retesport.
Media-media di Italia menyebut salah satu trik agar Roma tetap punya peluang meraih poin di Kota Torino ialah dengan menjadi cermin atas sistem yang dipakai oleh sang tuan rumah.
Kondisi itu berarti meninggalkan sementara sistem empat bek menjadi sistem 3-5-2. Harapan dengan menjadi cermin tersebut ialah agar lini tengah Juventus tidak mendominasi.
Gelandang sentral Daniele De Rossi dikabarkan bakal mendapat peran seperti Javier Mascherano di Barcelona, yakni gelandang bertahan yang menjadi bek tengah.
Peran ala Mascherano itu sudah beberapa kali dijalankan De Rossi baik di timnas Italia ataupun bersama Roma.
Penulis: Anggun Pratama