Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Claudio Ranieri menilai, Leicester City mampu memelihara peluang menjuarai Premier League apabila tim-tim besar terus mengalami inkonsistensi.
Premier League 2015-2016 memang di luar dugaan. Chelsea yang berstatus sebagai juara bertahan, justru tertahan di posisi ke-14 dengan selisih empat poin dari zona degradasi.
Sementara itu, tim penghuni puncak klasemen terus berganti. Setelah pekan ke-22, Arsenal dan Leicester City menempati dua posisi teratas dengan koleksi 44 poin.
Terkait fenomena ini, Ranieri menyatakan, "Tim-tim besar belum menyalakan mesin turbo. Apabila mereka sudah menyalakannya, kami akan berada di papan tengah."
"Liga ini gila. Kalau liga ini normal, Leicester tidak akan berada di posisi teratas. Saya ingin menjadi orang dan tim paling gila di Premier League," tutur Ranieri.
[video]https://video.kompas.com/e/4708402437001_ackom_pballball[/video]
Leicester bakal menjalani pekan ke-23 dengan melawan Stoke City di Stadion King Power, Sabtu (23/1/2016). Setelah itu, mereka dinanti tiga lawan berat, yaitu Liverpool, Manchester City, dan Arsenal.
Menjelang rentetan jadwal berat tersebut, Leicester terganggu dengan performa Jamie Vardy. Dia gagal mencetak gol dalam enam pertandingan terakhir liga.
[video]https://video.kompas.com/e/4710647341001_ackom_pballball[/video]