Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Suporter di Belanda menyesalkan keputusan KNVB menunjuk seorang wasit yang juga berprofesi sebagai polisi untuk memimpin laga bergengsi di Eredivisie. Wasit berprofesi polisi itu diragukan dapat adil.
Persatuan sepak bola Belanda (KNVB) menunjuk wasit sekaligus polisi Danny Makkelie untuk memimpin duel Feyenoord Rotterdam melawan PSV Eindhoven di Stadion Feyenoord pada Minggu 17 Januari 2016.
Melalui twitter, para suporter PSV meragukan Makkelie dapat bersikap adil dalam memimpin pertandingan. Alasan fan PSV, Makkelie adalah polisi yang bekerja di Kota Rotterdam.
Dalam situs pribadi, Makkelie mencantumkan pekerjaan sebagai polisi unit Rotterdam. Namun, KNVB langsung membuat bantahan melalui twitter.
"Dia tidak bekerja di Rotterdam, tapi di Dordrecht yang disebut sebagai unit Rotterdam," tulis KNVB menjawab kritikan fan PSV.
Makkelie senang karena KNVB membuat bantahan.
"Saya senang terhadap kicauan itu (KNVB). Saya berharap orang-orang sekarang paham bahwa saya tak ada hubungannya dengan Rotterdam dan saya tidak bekerja dan tinggal di sana," ujar wasit berusia 32 tahun itu kepada Algemeen Dagblad.
"Saya selalu bekerja sebagai polisi di korps Belanda Selatan. Banyak korps yang telah disatukan dan sekarang disebut sebagai unit Rotterdam. Areanya luas, termasuk di Dordrecht. Selama 12,5 tahun menjadi polisi, saya hanya sekali bekerja di Rotterdam untuk sebuah tindakan kolektif," ujar wasit berlisensi FIFA sejak tahun 2011 ini.
Pada Eredivisie 2015-2016, Makkelie sudah sekali memimpin laga yang melibatkan Feyenoord yakni saat klub Rotterdam itu menang 2-1 atas tuan rumah De Graafschap.
Makkelie sudah dua kali memimpin partai PSV. Kedua pertandingan itu dimenangkan PSV.
Selain sama-sama berstatus klub besar di Belanda, duel Feyenoord kontra PSV sangat penting karena kedua tim saat ini bersaing dalam perburuan gelar juara Eredivisie. PSV berada di peringkat dua, sementara Feyenoord ketiga. Ajax berada di posisi puncak.