Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Lama tak berjumpa, tetapi Piala Jenderal Sudirman (PJS) kembali mempertemukan "duo kawan lamo" yang tak bertemu sejak usai Pra-Olimpiade 1992. Itulah Nil Maizar, pelatih Semen Padang (PS), dan pelatih Pusamania Borneo FC, Kas Hartadi. Namun, pertemuan keduanya jutsru untuk saling "bunuh" dalam partai semifinal PJS, 10 Januari 2016 mendatang.
Nil adalah jebolan PSSI Garuda II yang dipanggil masuk Timnas PSSI Pra-Olimpiade 1992. Kas Hartadi adalah jebolan Galatama yang kala itu bermain untuk klub Krama Yudah Tiga Berlian (KTB). Lalu keduanya bersatu untuk saling bahu membahu di Timnas Pra-Olimpiade. Sayangnya, waktu itu Indonesia gagal lolos.
Baca juga:
Setelah itu Nil kembali ke Padang untuk bergabung dengan Semen Padang. Adapun Kas, terus menjalani karier bersama klub-klub semi profesional lainnya dalam kompetisi Galatama.
Secara fisik maupun komunikasi daring, keduanya jarang bertemu. Hubungan keduanya nyaris terlupakan, karena sama-sama sibuk dengan kepentingan karier masing-masing.
Kini, keduanya kembali bersua. Hubungan yang lama terputus kembali terpaut, setelah kedua tim yang mereka latih sama-sama lolos ke semifinal.
Sebelumnya kedua tim berbeda grup dan berbeda kota dalam babak penyisihan. Namun, sepak bola juga yang kembali mempertemukan keduanya di semifinal PJS.
"Ya, kami bersahabat. Kami sama-sama punya niat dan keinginan yang sama untuk membawa Tim Merah Putih lolos ke Olimpiade," ucap Nilmaizar.
"Namun, sayang kami gagal. Kegagalan itu pula yang membuat jalinan komunikasi kami terputus. Kini, Insya Allah, kami kembali dipertemukan Tuhan, meski harus saling berlawanan di lapangan," sebut Nil.
Nil harus membawa SP untuk lolos ke final PJS. Tugas yang sama juga mengharuskan Kas Hartadi untuk mengantarkan klubnya ke partai puncak. Mestinya, kedua sahabat itu jumpa di final, bukan di semifinal.
"Mungkin itu yang akan lebih bermakna dalam pertemuan kami," ucap Nilmaizar.