Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Turnamen Sepak Bola Tertua di Dunia

By Sabtu, 9 Januari 2016 | 15:46 WIB
Manajer tim sepak bola Eastleigh FC tengah memegang trofi FA Cup (MIKE HEWITT/GETTY IMAGES)

Sebagian besar orang barangkali menganggap Piala FA sebagai turnamen sepak bola tertua di dunia. Namun, turnamen antarklub seantero Inggris itu sesungguhnya masih kalah retro dibanding Piala Youdan.

Trofi dari turnamen tersebut sudah mendapatkan pengakuan resmi dari Guiness World Records sebagai yang tertua di dunia. Berikut adalah serba-serbi mengenai Piala Youdan.

1867

Piala Youdan diselenggarakan pada 16 Februari hingga 9 Maret 1867, lebih tua empat tahun dari Piala FA (1871). Penggagas sekaligus penyandang nama turnamen ini ialah Thomas Youdan, seorang pemilik gedung teater di kawasan Sheffield dan pencinta sepak bola.

12

Terdapat 12 klub yang berpartisipasi dalam Piala Youdan, yakni Broomhall, Fir Vale, Garrick, Heeley, Mackenzie, Mechanics, Milton, Norfolk, Norton, Pitsmoor and Wellington, dan Hallam FC. Klub yang disebut terakhir sukses merengkuh trofi juara usai menekuk Norfolk dengan skor 2-0.

1

Di antara ke-12 partisipan Piala Youdan, hanya Hallam FC yang masih eksis hingga saat ini. Klub asal Sheffield tersebut kini berada di Divisi I Northern Counties East Football League alias kompetisi kasta ke-10 dalam piramida sepak bola Inggris.

2

Desain trofi turnamen ini berasal dari pemenang sayembara berhadiah uang sebesar 2 pound yang dikeluarkan oleh Youdan. Hanya, proses pembuatan trofi tidak rampung tepat waktu sehingga urung diberikan kepada Hallam FC usai memastikan gelar juara.

1.600

Trofi Piala Youdan sempat menghilang selama beberapa tahun sebelum ditemukan lagi pada 1997. Ketika itu, salah seorang pengoleksi barang antik asal Skotlandia menghubungi Hallam FC dan bersedia menukar trofi tersebut dengan mahar sebesar 1.600 pound (sekitar 32,7 juta rupiah).

100.000

Nilai trofi Piala Youdan berada di kisaran 100.000 pound (sekitar 1,8 miliar rupiah). Hallam FC selaku pemilik trofi tidak berniat menjualnya karena menganggap benda berbahan perak itu sebagai harta yang tak ternilai.

Penulis : Theresia Simanjuntak

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P