Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sejak dipegang Joko 'Getuk' Susilo, Arema Cronus jadi tim yang agresif dalam menyerang. Hanya, karakter tersebut mulai bisa dijinakkan lawan di laga terakhir delapan besar Piala Jenderal Sudirman (PJS).
Pusamania Borneo FC bisa menahan Arema 2-2 di waktu normal (22/12/2015).
Meski akhirnya Arema menang lewat adu penalti, torehan itu bisa jadi bahan pemikiran saat Arema melakoni leg pertama lawan Mitra Kukar di Stadion Madya Aji Imbut Tenggarong pada Sabtu (9/1/2016).
Sang pelatih Joko Susilo pun memahami kalau strateginya mulai terbaca lawan.
Ia mengaku sudah mengantisipasi hal ini. "Kami siapkan strategi khusus. Seperti apa, lihat saja waktu pertandingan," kata pelatih kelahiran Cepu 46 tahun lalu itu.
Bisa saja, Arema akan main bertahan seperti saat menghadapi Persipura di fase delapan besar PJS. Waktu itu meski terus diserang, Arema sukses menang tipis 1-0.
"Kami selalu lihat situasi di lapangan. Kalau bisa menyerang tentu akan dilakukan. Begitu juga sebaliknya," imbuh dia.
Getuk mengakui bahwa Mitra punya kekuatan di sektor depan.
Kehadiran striker asal Brasil, Patrick dos Santos, membuatnya perlu merapatkan lini tengah dan pertahanan.
Sebab, penyerang 22 tahun itu saat ini memimpin daftar pencetak gol terbanyak dengan 6 gol.
"Sebenarnya semua pemain asing mereka bagus. Setidaknya, Arthur Cunna di lini belakang tak bisa turun. Gelandangnya, Rodrigo Ost juga hebat. Itu yang membuat Patrick makin berbahaya," tegasnya.
Hal ini membuat Arema diprediksi akan tampil lebih hati-hati. Apalagi nanti merupakan kali pertama Singo Edan main di kandang lawan.
Sebagai adaptasi awal, pada Jumat (8/1/2016) sore Cristian Gonzales dkk akan melakukan adaptasi dengan Stadion Madya Aji Imbut Tenggarong.
"Kami akan coba matangkan strategi khusus itu waktu jajal lapangan. Tapi, sebenarnya kami sudah persiapkan semua di Malang," jelas dia.